Ketika Si Kecil dilahirkan, ia akan beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Agar ia tidak kaget dengan perubahan yang terjadi dan tetap merasa nyaman, Bd. Erna Anawaty, Am.KeB, Kepala Ruang Nursery Brawijaya Women and Children Hospital Jakarta, menyarankan agar Anda membedong tubuhnya.
Perlengkapan bayi baru lahir seperti kain untuk bedong bayi ini menjadi salah satu tradisi yang dilakukan banyak orang tua, khususnya di Indonesia. Meski banyak pendapat kontra mengenai hal ini, namun membedong bayi bisa memberikan kenyamanan pada Si Kecil.
Agar terhindar dari risiko berbahaya seperti infeksi pernapasan hingga SIDS (Sudden Death Infant Syndrome), Moms perlu mengetahui teknik membedong bayi sebagai perawatan yang aman sekaligus nyaman untuknya. Berikut langkah-langkah yang bisa Moms lakukan:
1. Siapkan kain bedong berbahan katun yang dapat menyerap keringat, lembut, dan sejuk untuk digunakan.
2. Bentangkan kain di atas tempat yang nyaman, lalu lipat bagian atasnya membentuk segitiga.
3. Taruh Si Kecil di tengah kain. Usahakan posisi lehernya sejajar dengan tepi atas kain.
4. Lipat bagian kanan kain ke atas tubuh Si Kecil dengan rapi.
5. Lilitkan bagian kiri kain mengelilingi tubuh Si Kecil.
6. Tekuk bagian bawah kain ke arah atas kaki Si Kecil, lalu putar ujung kain ke belakang tubuhnya.
7. Ikat ujung bawah kain dengan sisa kain bagian kiri.
Umumnya, bayi dapat dibedong hingga usia 1 bulan. Setelah itu, Anda tidak perlu membedongnya lagi supaya ia bisa bergerak aktif. Pastikan agar tidak terlalu kencang saat membedong Si Kecil, agar ia nyaman bernapas dan tetap mampu menggerakkan anggota tubuhnya ya, Moms. (M&B/Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)