Bulan Oktober diperingati sebagai Bulan Peduli Kanker Payudara Sedunia (Breast Cancer Awareness Month). Di bulan ini, kita kembali disadarkan akan bahayanya penyakit tersebut. Mengingat bahayanya penyakit yang merupakan jenis kanker kedua terbanyak diderita wanita di Indonesia, setelah kanker mulut rahim, kita perlu mewaspadainya.
Yayasan Kanker Payudara Indonesia menjelaskan bahwa 70% dari penderita berkunjung ke dokter atau rumah sakit pada keadaan stadium lanjut. Kebanyakan wanita juga belum mengetahui perlunya check up payudara secara rutin. Hal ini tentunya menambah banyak dan parahnya tingkat penderita penyakit kanker payudara.
Menjalani perilaku hidup sehat serta melakukan pemeriksaan payudara sendiri (sadari) dan pemeriksaan payudara klinis (sadanis) bisa mendeteksi secara dini dari serangan kanker payudara.
Pemeriksaan Payudara Sendiri
Dilansir dari www.pitapink-ykpi.or.id, Moms hanya perlu meluangkan waktu selama 7 menit untuk melakukan pemeriksaan payudara sendiri (sadari). Begini cara melakukan sadari:
1. Perhatikan dengan teliti payudara anda di muka cermin, dengan kedua lengan lurus ke bawah. Perhatikan bila ada benjolan atau perubahan bentuk dan ukuran pada payudara (payudara kanan dan kiri secara normal tidak persis sama).
2. Tekanlah kedua tangan anda kuat-kuat pada pinggul dan gerakan kedua lengan dan siku ke depan sambil mengangkat bahu, Cara ini akan menegangkan otot-otot dada anda dan perubahan-perubahan seperti cekungan (dekok) dan benjolan akan lebih terlihat.
3. Angkat lengan kiri anda. Rabalah payudara kiri dengan tiga ujung jari tengah tangan kanan yang dirapatkan.
4. Pencet pelan-pelan daerah sekitar puting kedua payudara dan amatilah apakah keluar cairan yang tidak normal (tidak biasa).
5. Berbaringlah dengan tangan kiri di bawah kepala. Letakkan bantal kecil di bawah bahu kanan. Rabalah seluruh permukaan payudara kiri. Lakukan pemeriksaan yang sama untuk payudara kanan.
6. Berikan perhatian khusus pada payudara bagian atas dekat ketiak kanan dan kiri, karena di daerah tersebut banyak di temukan tumor payudara. Jika ditemukan kelainan atau ada perubahan dibandingkan dengan keadaan pada bulan sebelumnya, maka segeralah ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Teknik sadari cukup membantu, setidaknya mendorong wanita untuk segera berobat, jika menemukan benjolan pada payudaranya. Namun, teknik ini sangat tergantung pada ketelitian, kepekaan, dan kesadaran Anda.
Pemeriksaan dengan Mamografi
Selain itu, Anda juga melakukan pemeriksaan payudara klinis (sadanis) dengan mamografi. Mamogram dapat mendeteksi adanya kelainan pada payudara sebelum terasa oleh kita. Sejauh ini, mamogram efektif untuk mendeteksi dini kanker payudara.
Mamografi sebaiknya dilakukan setelah masa menstruasi selesai, saat payudara sedikit melunak. Moms juga sebaiknya tidak menggunakan deodoran, krim, atau bedak di ketiak ketika melakukan mamografi karena hal itu dapat mempengaruhi hasil mamografi.
Pemeriksaan dasar mamografi idealnya dilakukan setiap 2-3 tahun sekali pada perempuan berusia 35-50 tahun, dan setiap 1-2 tahun sekali pada wanita berusia di atas 50 tahun.
Dengan melakukan sadari dan sadanis, diharapkan serangan kanker payudara dapat dideteksi sejak dini. (Susanto Wibowo/Dok. Freepik)
- Tag:
- Kanker Payudara
- Kesehatan