Type Keyword(s) to Search
BABY

Bayi Ini Bangunkan Ibunya yang Koma selama 23 Hari

Bayi Ini Bangunkan Ibunya yang Koma selama 23 Hari

Semua ibu pasti mengakui bahwa proses melahirkan bukanlah hal yang mudah. Rasa sakit yang bisa berakibat fatal mampu dipertahankan oleh seorang ibu demi anaknya. Bahkan tak jarang, sang ibu mengalami koma pasca melahirkan.


Namun, perjuangan Moms juga sebenarnya langsung dibalas oleh Si Kecil yang baru lahir. Hal ini terjadi pada seorang ibu bernama Amanda da Silva yang dibangunkan oleh bayinya yang baru ia lahirkan, Vitor, setelah 23 hari mengalami koma pasca persalinan.


Kondisi Amanda yang koma tersebut dilakukan untuk menstabilkan tubuhnya. Sebab sebelum melahirkan, wanita berkebangsaan Brazil ini mengalami kejang akut akibat epilepsi yang dideritanya kambuh setelah bertengkar dengan sang suami. Amanda juga telah memiliki penyakit epilepsi dan harus minum obat sejak usia tujuh tahun.


Hal tersebut membuat tim medis harus melakukan operasi caesar darurat untuk menyelamatkan sang ibu dan Si Kecil, Vitor. Namun akibatnya, Amanda mengalami koma lebih dari 3 minggu. Tim medis pun sempat kesulitan mencari cara untuk membangunkannya.


Sampai akhirnya, orang tua Amanda menyarankan agar Vitor dipertemukan dengan ibunya. Sang bayi kemudian ditidurkan di atas tubuh sang ibu. Tak lama, Amanda pun langsung terbangun dan menangis menyadari ada seorang bayi dipelukannya.


"Hal pertama yang saya ingat adalah Vitor ada dalam pelukan, saya melihat kepala kecilnya dan mencium aroma indahnya. Itu adalah situasi yang luar biasa, tetapi pada saat yang sama membingungkan," cerita Amanda, dilansir dari Metro.co.uk.


Sebelum dipersatukan dengan ibunya, Vitor dirawat secara intensif oleh dokter. Ini dilakukan karena sang bayi mengalami kondisi sistem imun yang rendah serta masalah pernapasan. Setelah keduanya bertemu, Amanda dan Si Kecil pun dibolehkan pulang 20 hari setelahnya.


Para dokter pun nyatanya tidak bisa menjelaskan mengapa kondisi Amanda membaik pasca bersentuhan dengan anaknya. Namun secara medis, hal ini akan dipelajari lebih lanjut untuk mengetahui pentingnya jenis interaksi antara ibu dan anak tersebut. (Vonia Lucky/SW/Dok. Metro.co.uk)