Type Keyword(s) to Search
BABY

Fakta Menakjubkan di Balik Senyum dan Tawa Bayi

Fakta Menakjubkan di Balik Senyum dan Tawa Bayi

Bayi umumnya memperlihatkan senyum dan tawa pertama di usia 6-8 minggu. Namun, ia bisa saja melakukannya sebelum atau sesudah usia tersebut. "Melalui senyum dan tawanya, bayi ingin berkomunikasi serta mengekspresikan perasaannya," ungkap Susan Jones, profesor psikologi dari Indiana University, AS. Dan berhubung Si Kecil belajar dengan cepat, ia pun mampu meniru ekspresi lain yang Anda perlihatkan kepadanya segera setelah dilahirkan.


Hebatnya lagi, bayi ternyata sudah belajar berbagai ekspresi wajah sejak masih dalam kandungan. Si Kecil pun akan terus melatih kemampuannya itu sampai ia dilahirkan. Jadi, jangan heran jika saat melakukan USG 4D, Anda melihatnya melebarkan mata seolah sedang menatap Anda. Jika beruntung, Anda pun akan bisa melihat bayi membalas senyuman yang Anda berikan padanya.


Hadir untuk Tersenyum dan Tertawa

Bayi memang belajar banyak mengenai perilaku dan mengenal suara dengan memerhatikan orang-orang di sekitarnya, namun tidak untuk senyum dan tawa. Para peneliti percaya, semua bayi dilahirkan dengan kemampuan alami untuk tersenyum dan tertawa. Ia juga akan sering tersenyum dalam tidurnya segera setelah ia dilahirkan.

Uniknya, senyuman itu akan menular kepada siapa pun yang melihatnya. Kemampuannya untuk tersenyum dan tertawa terus berkembang seiring pertambahan usianya. Di usia 3-4 bulan, bayi akan mulai tertawa dengan mengeluarkan suara.

Satu fakta menakjubkan tentang senyum dan tawa bayi, ia dapat melakukannya hingga 400 kali sehari. Padahal, orang dewasa hanya mampu  tertawa sekitar 17 kali sehari. Hal tersebut akan berlangsung hingga usianya 4 tahun. Wow! Tidak heran jika keberadaan bayi selalu memberi kebahagiaan kepada setiap orang yang berada di dekatnya ya kan, Moms.


Mewujudkan Senyum dan Tawa Bayi

Meskipun tersenyum dan tertawa adalah bakat alami bayi, Anda tetap perlu menstimulasinya dengan cara yang menyenangkan, seperti berikut ini, Moms.

1. Gendong bayi menghadap Anda dengan jarak sekitar 30 cm, lalu ajak ia bermain cilukba atau bernyanyi sambil menggerakkan seluruh anggota tubuhnya.

2. Gelitik tangan atau kaki bayi sampai ia merasa kegelian dan tertawa riang. Namun jangan terlalu lama dan jangan melakukan hal ini setelah ia menyusu karena bisa membuatnya tersedak atau gumoh.

3. Buatlah suara-suara aneh menggunakan mulut Anda, seperti "blub... blub... blub..." atau "grok... grok... grok..." sambil memperlihatkan ekspresi lucu agar Si Kecil tertawa bahagia.

4. Jika bayi sudah bisa tengkurap, tariklah kakinya mendekati Anda. Saat ia mencoba memajukan tubuhnya, tarik kembali kakinya. Hal itu pun akan bisa membuatnya tertawa lepas, Moms. (M&B/SW/Dok. Freepik)