Meskipun bukan milestone yang 'wajib' dicapai, berenang memberikan banyak manfaat untuk perkembangan Si Kecil. Sebab menurut Susan Meredith, seorang konsultan renang dalam bukunya yang berjudul Teach Your Child to Swim, berenang adalah kemampuan penting untuk manusia.
Berenang adalah kegiatan santai, seru, bersifat terapi, dan menyenangkan. Di samping itu, gerakan renang juga membantu perkembangan keterampilan motorik dan membuat tubuh bugar. Lantas, kapan sebaiknya Si Kecil belajar berenang?
Sebenarnya, ada berbagai macam jawaban untuk pertanyaan ini, Moms. Namun kata Susan Meredith, berenang bisa diajarkan kepada anak jika mereka sudah merasa siap. Sebagai panduan, berikut Mother&Baby memberikan tahapan berenang Si Kecil.
0-3 Bulan: Mengenal Air
Langkah pertama dalam belajar berenang adalah merasa senang dan nyaman di dalam air. Oleh karena itu, biasakan Si Kecil berada di dalam air sejak bayi, misalnya dengan membiarkan ia bermain air saat mandi.
Di bawah usia 2 bulan, bayi boleh berendam di dalam air bersuhu 29-32 derajat C selama 5 menit. Setelah berusia 3 bulan ke atas, bayi sudah siap mandi di bak lebih besar. Begitu berada di bak besar, lakukan latihan seperti menyiram dan mengucurkan air di kepala dan badannya.
Jangan lupa lakukan hal tersebut disertai aba-aba: "Siap? Mulai!". Dengan aba-aba ini, ia akan belajar mengenali tanda untuk menahan napas dan tidak bernapas di dalam air. Biasanya bayi akan merespons dengan mengambil napas pendek, terbatuk, ataupun tersedak.
3-4 Bulan: Mandi Bersama
Mandi bersama di bathtub atau bak besar ternyata dapat membangun keberanian bayi terhadap air. Di usia 3-4 bulan, biasanya bayi sudah mampu berbaring dengan perutnya berada di dalam air yang dangkal.
Bantu Si Bayi berbaring dengan memegangi bagian ketiaknya, lalu ayunkan secara perlahan ke depan dan ke belakang. Berhati-hatilah agar wajahnya tidak terendam air. Pada usia ini, bayi juga sudah dapat mengapung di dalam air.
Lakukan hal-hal yang menarik perhatiannya dari atas, agar membuatnya berani mengambil posisi telentang di dalam air. Bantu ia telentang dengan menahan bagian bawah kepalanya dengan kedua tangan Anda. Secara bertahap, ia akan mulai berani telentang tanpa perlu dipegangi.
4-5 Bulan: ke Kolam Renang
Menurut beberapa ahli, kunjungan pertama ke kolam renang bisa dimulai saat Si Kecil berusia 4-5 bulan. Namun dengan catatan kolam renang tersebut aman, memiliki ventilasi yang baik dan suhu airnya paling tidak 29 derajat C, atau lebih baik 30-31 derajat C.
Air hangat dibutuhkan, karena bayi sangat cepat kehilangan panas tubuh, namun belum bisa menggigil. Bayi cenderung cepat kedinginan tanpa ketahuan sampai mulai terlihat biru. Ingat Moms, pada kunjungan pertama ke kolam renang, jangan biarkan Si Kecil terlalu lama berada di air.
Untuk bayi berusia di bawah 6 bulan tidak boleh melebihi 10 menit, dan usia 6 sampai 18 bulan tidak boleh lewat dari 15 menit. Sebelum membawa Si Kecil ke kolam renang, kenalkan ia dengan alat bantu renang seperti pelampung.
Biarkan bayi mengetahui jenis pelampung seperti yang dipasang di lengan atau pelampung bundar, agar nantinya saat di kolam renang ia terbiasa dengan benda-benda tersebut.
12 Bulan: Aktivitas Menyenangkan
Jangan memaksa Si Kecil untuk langsung masuk ke dalam kolam. Biarkan ia melihat-lihat sekitar untuk membangun rasa percaya diri dan keberaniannya. Saat mulai terlihat nyaman, barulah ajak ia masuk ke dalam kolam.
Ingat untuk selalu memegangi Si Kecil ya, Moms! Sembari berada di dalam air, lakukan permainan-permainan yang menyenangkan. Misalnya mengangkat Si Kecil kemudian membenamkan sebagian tubuhnya ke dalam air. Anda juga dapat membantunya melakukan gerakan-gerakan renang.
Untuk anak usia di atas 1 tahun, beranikan ia melompat sendiri ke dalam kolam. Tentunya, Anda harus bersedia menangkapnya. Agar aman, kedalaman air paling tidak harus 0,9 meter saat Si Kecil melakukan hal tersebut, ya! (M&B/Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)