Memberikan Si Kecil kesempatan untuk mengungkapkan pendapat dengan cara yang baik akan membuatnya lebih peka terhadap lingkungan di sekitarnya dan mengasah jiwa kepemimpinannya. Namun untuk membuatnya berani berpendapat, ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan sesuai dengan Convention on the Rights of Children pasal 12 ayat 1 berikut ini.
1. Suasana Demokratis
Agar Si Kecil lebih nyaman menyampaikan pendapatnya, ciptakan suasana santai dan demokratis. Jauhkan kesan otoriter sebagai orang tua. Dengarkan apa yang ia sampaikan dengan seksama dan buang anggapan bahwa ia hanya 'anak kecil' yang tidak tahu apa-apa. Usahakan untuk tidak memotong pembicaraannya, apalagi menganggap apa yang ia katakan itu tidak penting. Hargai setiap ucapannya dan ia pun akan belajar menghargai orang lain.
2. Bahasa yang Mudah
Hindari menggunakan bahasa yang rumit dan berputar-putar saat berbicara dengan Si Kecil. Pahamilah bahwa kemampuannya untuk menangkap pesan tidak secepat Anda. Karenanya, gunakan bahasa yang simpel dan sederhana. Jika Si Kecil menyampaikan pendapat dengan cara yang kurang benar, ajari untuk mengungkapkannya dengan benar. Ia terkadang belum memahami apakah pendapatnya benar atau salah.
3. Mulai dengan yang Simpel
Latih anak untuk menentukan pendapat dengan memberikan pilihan. Mulailah dengan sesuatu yang simpel, misalnya Anda bisa menanyakan padanya mengenai apa yang ingin ia lakukan hari ini dengan memberikan pilihan aktivitas, seperti "hari ini kamu mau berenang atau jalan-jalan ke taman?" Biasanya Si Kecil akan menjawab berdasarkan alasannya. Untuk awal, lakukan berdua dulu, antara Anda dan anak, kemudian saat bersama kakak atau adiknya, selanjutnya saat bersama teman-temannya.
4. Sikap Sportif
Katakan kepada Si Kecil, ia boleh memberikan pendapat tentang apa pun, namun ia juga harus belajar menerima pendapat orang lain jika memang itu lebih baik. Ajari ia untuk berbesar hati jika pendapatnya ditolak. Untuk melatih keberanian Si Kecil dalam berpendapat, Anda juga harus memberinya kesempatan untuk menghadapi masalahnya sendiri. Ia pun akan terbiasa untuk menyuarakan pendapatnya sesuai dengan kebutuhan. (M&B/SW/Dok. Freepik)
- Tag:
- Anak
- Balita
- Berani
- Berpendapat