Type Keyword(s) to Search
BABY

Metode 5S untuk Redakan Tangis Bayi Baru Lahir

Metode 5S untuk Redakan Tangis Bayi Baru Lahir

Selama berada di kandungan, bayi selalu 'digendong' dan 'diayun'. Ia pun terus didengarkan suara-suara yang menenangkannya, seperti suara denyut dan aliran darah ibu, sehingga ia merasa nyaman selama berada di dalam perut Anda, Moms. Namun, lain halnya jika Si Kecil sudah lahir, ia akan merasa tak nyaman, sehingga sering menangis.

Untuk membantu ibu baru menghadapi hal ini, Dr. Harvey Karp, asisten profesor pediatrik di University of Southern California School of Medicine, AS, memberikan metode 5S yang mampu menenangkan bayi baru lahir, bahkan membantunya tidur lebih nyenyak. Menurutnya, cara ini bisa diterapkan hingga Si Kecil berusia 4 bulan, karena 4 bulan pertama kehidupan newborn merupakan masa adaptasinya dengan dunia luar.

Pada dasarnya, bayi menangis selalu ada penyebabnya, misalnya lapar, sakit, mengantuk, kegerahan, kedinginan, ingin digendong, atau bosan. Bila Anda sudah menerka-nerka dan melakukan berbagai cara untuk menjawab tangisnya tapi tidak bisa diredakan juga, cobalah metode 5S berikut ini, Moms.

 

1. Swaddling (Bedong)

Bedong dapat meredakan tangisan bayi karena membuatnya hangat dan terdekap, serasa masih di dalam rahim. Perhatikan cara membedong yang baik, karena bedong yang terlalu kencang tidak baik untuk bayi dan bisa menyebabkan masalah panggul. Pilihlah bahan kain bedong yang nyaman agar bayi tidak kepanasan. Dr. Karp merekomendasikan Anda untuk membedong Si Kecil kapan pun ia ingin tidur, baik di siang ataupun malam hari.

 

2. Side/Stomach Position

Setelah dibedong, Anda bisa menenangkan Si Kecil yang menangis dengan menggendongnya dalam posisi miring atau tengkurap. Untuk mengurangi risiko SIDS (Sudden Infant Death Syndrome) para ahli merekomendasikan bayi ditidurkan telentang. Namun karena newborn lebih nyaman ketika tengkurap, posisi inilah yang terbaik untuk menenangkannya (bukan untuk tidur). Saat Si Kecil sudah tertidur, letakkan ia dalam posisi telentang. Biasanya, 2S pertama sudah berhasil, namun jika belum, tambahkan S yang ke-3.

 

3. Shushing

Bayi baru lahir tak membutuhkan suasana yang sepi. Ia menghabiskan 9 bulan di dalam rahim dengan mendengar aliran darah, denyut jantung, dan suara lain di dalam tubuh ibu. Namun tak semua suara berisik bisa menenangkan Si Kecil. Suara shushing ini mirip dengan suara yang didengar bayi ketika ia masih berada di dalam rahim. Cara sederhana untuk melakukan ini adalah dengan mendekatkan mulut Anda di telinga Si Kecil dan mengeluarkan suara “ssshhh...” sekeras suara tangisan Si Kecil. Ketika ia sudah mulai tenang dan tangisnya sedikit demi sedikit mereda, kecilkan volume suara Anda. Anda juga bisa memutarkan white noise lain ketika Si Kecil tidur, seperti suara kipas angin atau suara mesin cuci.

 

4. Swinging

Ayunan lembut dapat menenangkan bayi. Salah satu ayunan yang paling ampuh meredakan tangisan bayi adalah jiggling, yaitu mengayunkan badan bayi secara lembut dengan gerakan ke kiri dan ke kanan. Hal ini aman bila tidak dilakukan dengan gerakan kencang. Menurut Dr. Karp, jenis ayunan lain seperti diayun di rocking chair, baby swing, atau baby bouncer juga bisa dilakukan, meskipun hasilnya tidak seefektif jiggling.

 

5. Sucking

Bayi butuh mengisap sesuatu. Bila tidak ada empeng atau Si Kecil sudah terlalu kenyang untuk menyusu, saat kondisi darurat, biarkan bayi mengisap jari Anda untuk menghentikan tangisannya. Namun, pastikan jari Anda benar-benar bersih.

 

Lakukan dengan Tepat

Dr. Karp menyebutkan, jika dilakukan dengan tepat, metode 5S ini akan berhasil pada 98 persen bayi. Hal ini juga tidak berarti Anda harus melakukan semua metode tersebut. Beberapa bayi hanya butuh dibedong atau digendong menghadap ke samping. Jadi Moms hanya perlu menemukan metode mana yang tepat untuk Si Kecil. Perlu diingat juga bahwa metode ini ditujukan bagi bayi usia 0-4 bulan. “Setelah 4 bulan, metode ini mungkin masih efektif, namun 'keajaibannya' tak lagi sama,” ujar Dr. Karp. (M&B/SW/Dok. Freepik)