Type Keyword(s) to Search
TODDLER

Tips Mengasah Kecerdasan Emosional dan Empati Anak

Tips Mengasah Kecerdasan Emosional dan Empati Anak

Kecerdasan emosional yang tinggi memberi banyak manfaat bagi Si Kecil. Selain lebih percaya diri, ia juga akan lebih berempati terhadap sesama serta mudah bergaul. Lalu bagaimana agar Si Kecil memiliki kecerdasan emosi atau EQ yang tinggi? Para peneliti menyimpulkan bahwa ini bisa dipelajari. Yuk, asah EQ Si Kecil melalui cara-cara kreatif ini, Moms!


Mempelajari Emosi Lewat Buku dan Film

Buku dan film bisa menjadi sarana yang tepat bagi Si Kecil untuk mendiskusikan seputar emosi dan perilaku. Ketika sedang membaca cerita atau menonton film bersama, Anda bisa bertanya kepadanya mengenai perasaan setiap karakter.

Lalu, tanyakan pula alasan dan tujuan dari sang karakter melakukan suatu hal. Percakapan ini, menurut Dominique Baudry, childhood social skills teacher dari San Francisco, AS, menjadi kesempatan untuk Si Kecil agar ia terbiasa mengungkapkan perasaannya sendiri dan orang lain.


Bermain 'Bagaimana Jika'

Ketika sedang di perjalanan atau mengajak Si Kecil jalan-jalan ke taman, cobalah untuk bermain game 'bagaimana jika' bersamanya. Situasi yang Anda lontarkan dalam pertanyaan bisa bermacam-macam, misal saat si adik tidak mengembalikan mainannya atau jika temannya yang bersalah tidak meminta maaf.

Game ini akan menantang Si Kecil untuk berpikir mengenai cara merespons berbagai situasi yang dihadapi. Lakukan saat emosi Anda berdua sedang stabil, sehingga Si Kecil dapat memberikan banyak jawaban yang baik dan Anda bisa memberikannya ide. Anda pun bisa memilih pertanyaan yang sesuai dengan usia Si Kecil.


Beri Kesempatan Kedua

Kemarahan yang tidak terkontrol hanya akan membuat situasi bertambah buruk dan tidak menyelesaikan masalah. Ellen Pritchard Dodge, childhood communication and social coach, menganjurkan agar setiap keluarga sebaiknya memberikan kesempatan kedua untuk memperbaiki situasi.

Jika Anda kelepasan memarahi Si Kecil, minta maaflah dengan mengoreksi kekeliruan yang terjadi dengan tenang. Dengan begitu, Si Kecil pun akan belajar untuk lebih mengontrol diri. "Dengan melakukan ini, setiap keluarga akan saling membantu satu sama lain dalam mengutarakan perasaannya dengan cara yang lebih baik," ungkap Pritchard Dodge.


Menunjukkan Emosi Melalui Boneka

Pada usia balita, Si Kecil masih sulit mendeskripsikan perasaannya melalui kata-kata. Untuk membantunya, Anda bisa membeli atau membuatkan boneka yang menunjukkan berbagai ekspresi, seperti senang, takut, sedih, marah, dan lain-lain. Ketika Si Kecil merasakan emosi tertentu dan sukar menggambarkannya, ia bisa menunjukkan boneka dengan ekspresi yang sesuai suasana hatinya kepada Anda.


Bermain Bersama Teman-Teman

Pendidikan formal Si Kecil bisa mengurangi waktu bermain anak. Padahal ini dapat mengasah EQ dan menghadapi situasi sulit, seperti bullying. Beri kesempatan sebanyak mungkin untuk ia bersosialisasi, bekerjasama, dan memainkan imajinasinya dengan sepupu atau teman-teman sebayanya. (M&B/Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)