Dalam sebuah pernikahan, tentunya anda dan pasangan ingin selalu hidup bersama dan setia sampai akhir. Namun, apabila salah satu dari Anda sudah tidak mampu bertahan saat ada masalah, salah satu jalan yang harus ditempuh adalah perceraian.
Menurut Ajeng Raviando, psikolog dari Teman Hati Konseling, hal ini menjadi duka yang mendalam, baik yang dirasakan Moms, Dads, terlebih juga anak-anak. Keterpurukan Anda pada akhirnya memengaruhi banyak aspek kehidupan, seperti tidak bisa bekerja dengan optimal, merasa kesepian, dan sangat merindukan Si Kecil.
Jika emosi negatif ini dibiarkan berlarut-larut, hal tersebut bisa menyebabkan stres dan depresi. Tentu Anda harus berusaha sangat keras untuk memaafkan apa yang telah terjadi. Di saat yang sama, Anda perlu menyiapkan diri agar dapat bangkit kembali dari situasi tersebut.
Fase Pembaruan Diri
Penyembuhan luka hati sendiri memerlukan waktu yang panjang dan dukungan dari orang-orang terdekat. Jadi, berikan diri Anda waktu untuk memulihkan keseimbangan emosi dan kepercayaan diri untuk menghadapi kehidupan selanjutnya.
Setelah emosi negatif kembali netral, fokuslah pada diri Anda. Upayakan untuk menjadi lebih nyaman dengan cara yang sederhana. Anda bisa melakukan hobi lama atau berkegiatan hal baru dengan lingkungan baru. Sibukkan diri dengan hal positif agar bisa membangkitkan gairah hidup.
Kemudian, siapkan diri untuk memasuki tahap penerimaan intelektual dan emosional. Masa ini ditandai dengan perasaan menerima dan memahami apa yang telah terjadi. Lalu, diskusikan situasi tersebut tanpa emosi yang berlebih.
Proses dan rentang waktu menuju tahap ini berbeda-beda bagi setiap individu. Namun ketika Anda menjadi lebih tenang dan dapat berpikir realistis, maka proses pemulihan bisa dimulai. Curahkan perasaan Anda dengan menulis catatan atau bercerita dengan orang yang bisa dipercaya agar sedikit lega.
Agar Lebih Mudah
Jika masih terlalu sulit untuk mengatasi stres dan depresi yang Anda rasakan, berikut adalah tips yang bisa lakukan agar lebih mudah menjalaninya:
1. Kenali indikasi stres dan depresi. Kehilangan semangat hidup, merasa sedih dan menangis secara tiba-tiba, dan mengalami kecemasan berulang merupakan tanda-tanda Anda depresi. Cari tahu penyebab Anda stres. Beri waktu untuk memulihkan keseimbangan emosi dan kepercayaan diri.
2. Lakukan upaya agar lebih nyaman. Melakukan hobi lama, merawat diri, dan bertemu dengan teman lama merupakan beberapa cara yang bisa dilakukan.
3. Lakukan aktivitas positif. Anda bisa mengikuti pelatihan atau kursus untuk menambah wawasan. Bila dibutuhkan, berkonsultasilah dengan psikolog mengenai persoalan yang dihadapi. (M&B/Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)
- Tag:
- Keluarga
- Perceraian
- Stres
- Depresi