Type Keyword(s) to Search
BUMP TO BIRTH

Kehamilan Kosong dan Cara Menanganinya

Kehamilan Kosong dan Cara Menanganinya

T: Kantung kehamilan saya tidak berkembang saat pemeriksaan USG di usia kehamilan 5 minggu. Dokter mengatakan akan melakukan kuret kalau kantung tidak juga berkembang dan tidak ditemukan janin pada 3 minggu ke depan. Mungkinkah saya mengalami kehamilan kosong?

J: Seseorang dikatakan mengalami kehamilan kosong atau Blighted Ovum (BO), jika tidak ditemukan tanda-tanda keberadaan janin. Kehamilan kosong sendiri adalah kondisi yang membuat wanita merasa bahwa dirinya sedang hamil, tetapi tidak ada janin di dalam kandungan. Wanita yang mengalami kehamilan kosong memiliki kesamaan dengan wanita hamil lainnya, yaitu mengalami tanda-tanda kehamilan yang umumnya dirasakan, seperti morning sickness, terlambat menstruasi, dan buah dada membesar. Bahkan wanita yang mengalami kehamilan kosong plasentanya juga menghasilkan hormon kehamilan.

Kehamilan kosong atau Blighted Ovum terjadi karena sel telur yang telah dibuahi gagal menjadi embrio. Di kondisi itu, tubuh telah bersiap untuk kehamilan dengan mengeluarkan hormon dan membentuk kantung kehamilan.

Jika dalam 2-3 minggu (pada pemeriksaan USG selanjutnya) janin masih tidak ditemukan, berarti telah terjadi kehamilan kosong. Sebaiknya segera lakukan kuret bila terbukti BO pada pemeriksaan selanjutnya, agar rahim lebih siap untuk kehamilan mendatang.

Kelainan kromosom diduga menjadi penyebab kehamilan kosong, berasal dari sperma atau sel telur dengan kualitas kurang baik. Kondisi ini pun menjadi pertanda bahwa kromosom janin tidak berkembang dengan baik. Secara alami, tubuh sang ibu merespons dengan tidak melanjutkan proses pertumbuhan janin.

Selain itu, pemenuhan nutrisi dan gizi seperti asam folat juga kurang diperhatikan selama awal kehamilan. Khususnya, pada ibu yang hamil di atas usia 35 tahun. Kebiasaan merokok, konsumsi minuman beralkohol dan obat-obatan juga menjadi penyebab lainnya.

Tetapi, kehamilan kosong sendiri umumnya hanya terjadi satu kali pada setiap ibu. Jika kondisi ini terjadi lebih dari dua kali, sang ibu dan pasangan perlu memeriksakan kondisinya ke dokter. Sebab, dikhawatirkan terjadi kelainan genetik yang dapat mencetuskan kehamilan kosong.

(Dijawab oleh dr. Ardiansjah Dara, Sp.OG, M.Kes., MRCCC Siloam Hospital, Jakarta)

(M&B/Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)