Type Keyword(s) to Search
FAMILY & LIFESTYLE

Cara Tepat Menyikapi Anak Alami Gangguan Pendengaran

Cara Tepat Menyikapi Anak Alami Gangguan Pendengaran

Setiap orang tua pasti ingin buah hatinya tumbuh menjadi anak yang sehat tanpa mengalami kekurangan sesuatu apa pun. Meskipun begitu, adalah hal yang tidak bisa dihindari jika Si Kecil ternyata memiliki kekurangan, misalnya ia mengalami gangguan pendengaran, sehingga ia sulit mendengar dan berbicara.

Tentu saja hal ini membuat Anda sedih ya, Moms. Namun, Anda tidak mau menunjukkan kesedihan berlebihan di depan Si Kecil, karena tidak ingin ia berpikir bahwa ia adalah anak yang lemah karena kondisinya tersebut. Meskipun dokter mengatakan bahwa anak Anda bisa ditolong dengan memakai alat bantu pendengaran, bagaimana Anda mesti menyikapi hal tersebut?

Menurut  Rosdiana Setyaningrum, M.Psi., sebagai orang tua, Anda tetap perlu merasa bersyukur karena Si Kecil masih sehat dan bisa tumbuh normal seperti anak-anak lainnya. Sekadar informasi, di dunia ini, ada sekitar 360 juta orang yang mengalami masalah pendengaran. Dan di Amerika Serikat sendiri, 3 dari 1.000 anak mengalami masalah yang sama. Jadi keluarga dan buah hati Anda tidak sendirian menghadapi masalah ini. Bahkan, ada anak yang memiliki kondisi sama, menggunakan alat bantu dengar sejak balita, dan kini sudah kuliah serta hidupnya baik-baik saja.


Pupuk Percaya Diri Anak

Yang pertama perlu Moms lakukan adalah memeriksakan kondisi pendengaran anak dengan baik dan teliti. Jika perlu, mintalah second opinion dari dokter yang dapat dipercaya.

Sedangkan untuk Si Kecil, jangan bedakan ia dengan anak-anak lain. Kepercayaan diri anak amat penting untuk dipupuk sejak dini. Biarkan ia mandiri, percaya bahwa ia dapat melakukan segala sesuatunya sendiri tanpa selalu dibantu orang lain. Anak yang mandiri dan mendapat pengakuan atas keberhasilannya ini akan tumbuh menjadi anak yang percaya diri.

Berikan ia bantuan sejauh yang ia perlukan saja, seperti bagaimana beradaptasi dengan alat bantu dengarnya. Berikan ia segala terapi yang ia perlukan. Curahkan kasih sayang, tetapi jangan dimanjakan.

Jika saatnya nanti ia sudah lebih besar dan bertanya, Moms bisa jelaskan apa adanya dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami. Namun, sama seperti anak-anak lain yang sudah berada dalam kondisi ini, karena mereka bisa melakukan segala sesuatunya sendiri, mereka toh pada akhirnya tidak akan merasa berbeda dengan teman-temannya.

Moms juga sebaiknya ikut support group untuk keluarga dengan pengalaman dan masalah yang sama agar Anda bisa bertukar pikiran dengan orang lain.

Yang pasti, Anda harus tetap semangat. Dengan penanganan yang baik dan tepat, Si Kecil akan tumbuh sempurna seperti teman-teman sebayanya, Moms. (M&B/SW/Dok. Freepik)