Salah satu cara agar kemampuan anak semakin meningkat adalah dengan mengikutsertakannya ke dalam ajang kompetisi bakat. Prita Pratiwi, pakar psikolog anak, mengungkapkan bahwa kini ada banyak kompetisi yang dirancang untuk meningkatkan stimulasi dan daya berpikir anak. Misalnya, kontes menggambar, bernyanyi, menari, hingga merakit mainan. Ada beberapa keuntungan yang bisa didapat dengan mengikutsertakan anak dalam kontes seperti itu.
“Anak-anak bisa menjadi lebih percaya diri dalam bersosialisasi, punya jiwa kompetisi yang kuat, bahkan bila ia tidak menang dalam ajang lomba, anak bisa belajar berbesar hati untuk ikhlas menerima itu. Selain itu, mengikuti ajang lomba bisa meningkatkan pengetahuan Si Kecil,” ungkap Prita dalam acara Beberstar 2, di Gandaria City, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
Namun, jangan sampai anak depresi karena tak berprestasi di ajang lomba. Menurut Prita, agar anak tetap semangat dalam berkarya dan mengikuti ajang sejenis, orangtua dianjurkan agar tidak banyak menuntut anak-anak mereka. Bila tuntutan akan suatu prestasi menjadi sorotan utama orangtua, hal tersebut akan membuat anak merasa rendah diri bila kalah, mudah emosi bila tidak menang, hingga terkesan sombong bila selalu menang.
“Tuntutan orangtua bisa menyebabkan kerugian besar terhadap anak di masa depan. Jangan jadikan perlombaan itu untuk keuntungan materi dan prestasi semata. Namun, jadikan kompetisi itu hanya untuk meningkatkan pengetahuan mereka,” tambah Prita. (Gita/DMO/Dok. Freedigitalphotos)