Type Keyword(s) to Search
BABY

Bisakah Bayi Bermimpi? Ini Penjelasannya, Moms

Bisakah Bayi Bermimpi? Ini Penjelasannya, Moms

Jika melihat Si Kecil sedang tidur, Anda pasti merasa damai. Namun di balik ekspresi tanpa dosa Si Kecil ketika tidur, terjadi drama atau semacam pertunjukan teater seru yang tengah ia mimpikan.

Akan tetapi, pertanyaannya, apa benar bayi bisa bermimpi? Perlu diketahui bahwa bayi menghabiskan sekitar 50 persen waktu tidurnya dalam tahapan tidur REM yang merupakan tahapan tidur paling dalam di mana mimpi terjadi. Waktu ini lebih lama dibandingkan dengan orang dewasa yang hanya menghabiskan 25 persen waktu tidurnya di tahap REM. Dari hal ini, disimpulkan bahwa anak-anak memiliki mimpi yang lebih banyak dan panjang daripada orang tuanya.


Apa Mimpinya?

Sebenarnya apa yang dimimpikan oleh bayi? Tak ada yang tahu pasti apa yang dimimpikan oleh Si Kecil. Namun menurut Jodi Mindell, Ph.D., associate director di The Sleep Center di Children's Hospital of Philadelphia, AS, kemungkinan mimpi Si Kecil terjadi tanpa dialog. "Karena anak-anak belum bisa berbicara, kemungkinan besar mimpi mereka terjadi tanpa percakapan," ujarnya.

Dokter Edward Kulich, dokter anak spesialisasi kebiasaan tidur dan penulis The Best Baby Sleep Book menyebutkan bahwa aktivitas bayi sehari-hari bisa menjadi objek mimpinya. "Makan, mencium, merasa hangat dan nyaman, hingga bermimpi lapar atau bosan," ujar Dr. Edward.

Tak hanya itu, sumber mimpi bayi juga bisa merupakan orang-orang terdekatnya, seperti ayah atau ibunya. Menurut Dr. Alan Greene, yang juga dokter spesialis anak di Amerika Serikat, mimpi bayi dipenuhi oleh persepsinya tentang ibu dan ayahnya.


Mimpi Buruk Vs Teror Malam

Profesor Jodi Mindell mengatakan bahwa anak baru mengetahui rasa takut ketika ia berusia 2-3 tahun. Karenanya, kemungkinan besar di usia bayi, Si Kecil tidak mengalami mimpi buruk. Lalu bagaimana jika Si Kecil menangis atau berteriak saat tidur? Sebenarnya ada istilah dalam tidur lain yang sering dialami bayi, yaitu teror malam. Berikut perbedaan mimpi buruk dan teror malam.

Mimpi buruk. Dalam mimpi buruk, Si Kecil akan merasa takut, tapi ia dapat memanggil Anda ketika telah benar-benar terjaga. Ia juga akan mengingat mimpi itu. Mimpi buruk biasanya terjadi selama tidur REM.

Teror malam. Dalam teror malam, anak Anda berteriak, tangannya menggapai-gapai, tapi sebenarnya ia tertidur. Ia tidak akan mengingat apa yang telah dialaminya dan tidak mengetahui keberadaan Anda. Ini biasanya terjadi selama tidur gelombang lambat (pada awal dalam siklus tidur) dan berlangsung antara 10-30 menit.

Yang bisa Anda lakukan ketika Si Kecil mengalami teror malam adalah tetap dekat untuk memastikan ia tidak terluka. Tunggu sampai teror malamnya berlalu. Jangan mencoba untuk membangunkannya karena hanya akan memperpanjang durasi teror malamnya. Sebuah teror malam bisa dipicu jika Si Kecil terlalu lelah, sehingga pastikan ia tidur pada waktu yang teratur dan cukup awal agar ia punya banyak waktu untuk tidur. (M&B/SW/Dok. Freepik)