Type Keyword(s) to Search
TODDLER

Diet untuk Balita, Bolehkah Diterapkan?

Diet untuk Balita, Bolehkah Diterapkan?

Organisasi World Health Organization (WHO) mencatat lebih dari 40 juta anak di bawah usia 5 tahun mengalami obesitas. Apakah balita Anda salah satunya, Moms? Lalu, setujukah Anda jika Si Kecil melakukan diet untuk mengontrol berat badannya? Berikut ini pendapat para orang tua mengenai penerapan diet untuk balita. M&B juga menyertakan pendapat pakar soal ini, Moms.


Setuju

Para Moms yang setuju dengan penerapan diet untuk balita berpendapat bahwa jika yang dilakukan itu adalah diet sehat untuk menjaga asupan makanan dan minuman agar tidak diberikan secara berlebihan, maka sah-sah saja. Hal itu sangat penting untuk mencegah obesitas dan kestabilan berat badan Si Kecil. Meskipun begitu, diet boleh dilakukan setelah Si Kecil berusia 2 tahun. Namun, itu juga dilakukan hanya untuk menghindari makanan tidak sehat, seperti junkfood, minuman soda, dan lainnya.

Menurut mereka, sebagai orang tua, tentu saja tugas utamanya adalah mengatur pola makan Si Kecil dengan menerapkan diet sehat supaya ia terhindar dari risiko obesitas. Anak obesitas biasanya lebih cepat lelah dan cenderung sulit melakukan aktivitas. Karenanya, diet untuk menjaga kesehatan perlu dilakukan agar Si Kecil dapat bermain dan beraktivitas sesuai usianya.


Tidak Setuju

Sedangkan para Moms yang tidak setuju dengan penerapan diet untuk balita berpendapat bahwa hal tersebut tidak bagus, karena Si Kecil umumnya masih membutuhkan banyak nutrisi. Kalau orang tua khawatir anaknya terkena obesitas, lebih baik diatur saja jenis makanannya, bukan jumlah makanannya.

Menurut mereka, diet hanya bisa dilakukan oleh orang dewasa. Mereka lebih setuju jika orang tua mengatur dan menjaga asupan makanan untuk anak, bukan memaksanya berdiet. Diet untuk balita tidak dianjurkan. Orang tua lebih baik memerhatikan menu makanan Si Kecil dengan cara mengurangi kandungan gula di dalam makanan dan menghindari makanan instan.


Pendapat Pakar

Menurut dr. Marya W. Haryono, M.Gizi, Sp.GK, spesialis gizi klinik, diet pada anak biasanya dilakukan karena ada indikasi tertentu, seperti risiko terhadap suatu penyakit. Dalam seminggu, anak hanya bisa menurunkan berat badan paling banyak 0,5 kg dan itu juga harus disertai dengan pengawasan dari dokter.

"Selain pola makan, orang tua juga harus mengatur aktivitas Si Kecil, terutama saat menonton dan bermain gadget, usahakan tidak lebih dari 2 jam. Ajak Si Kecil melakukan aktivitas yang memicunya untuk bergerak aktif. Selain itu, diet juga harus dilakukan secara berimbang, hindari konsumsi karbohidrat berlebihan serta makanan dan minuman yang tidak sehat," jelas dr. Marya. (M&B/SW/Dok. Freepik)