Type Keyword(s) to Search
FAMILY & LIFESTYLE

Tips Menciptakan Rumah Aman saat Bayi Mulai Merangkak

Tips Menciptakan Rumah Aman saat Bayi Mulai Merangkak

Bayi yang baru saja pandai merangkak sangat tertarik untuk mengeksplorasi sekelilingnya. Hobi barunya tersebut termasuk mengitari seluruh ruangan, menarik-narik benda, membuat mainannya berantakan, dan mengamati benda-benda milik Anda.

Menurut buku What to Expect From the First Year, saat Si Kecil mulai pandai merangkak, ada baiknya Anda membiarkan ia aktif mengeksplorasi lingkungan sekitarnya. Dengan petualangannya itu, Si Kecil bisa mengembangkan kemampuan intelektual, melatih otot-otot, koordinasi mata, tangan, serta kakinya.

Namun begitu, Anda juga mesti melakukan langkah-langkah pengamanan untuk mendukung eksplorasi Si Kecil agar ia tidak terkena bahaya dalam melakukan hobi barunya tersebut. Ini yang perlu Anda lakukan, Moms.


1. Ciptakan Rumah yang Aman

Hal pertama yang harus Anda lakukan sebelum membebaskan Si Kecil menjelajah setiap sudut rumah adalah memastikan kondisi rumah aman baginya dengan cara:

• Tutup stop kontak yang bisa dijangkau Si Kecil dengan plester, atau belilah stop kontak yang dilengkapi dengan panel penutup.

• Ikatlah ke atas tali kerai jendela atau tali apa pun yang menjuntai ke bawah untuk menghindari Si Kecil terlilit atau bahkan tercekik.

• Selalu menutup rapat pintu kamar mandi saat kamar mandi kosong. Si Kecil mungkin saja merangkak ke arah kamar mandi jika pintunya terbuka, dan lantai kamar mandi yang licin berbahaya untuknya.

• Tutuplah pintu dapur, singkirkan peralatan masak yang mungkin bisa membahayakan Si Kecil. Simpan baik-baik makanan atau peralatan masak yang panas di tempat yang tidak mungkin dijangkau Si Kecil.

• Sebaiknya pasang bantalan pada pinggir-pinggir perabotan yang memiliki ujung atau sudut yang tajam.

• Untuk menghindari lantai yang licin, segeralah lap bagian lantai jika ada cairan yang tertumpah di lantai.


2. Mengisolasi Bayi

Anda boleh-boleh saja membagi ruangan di rumah menjadi dua kategori, ruangan yang boleh dibuat seperti 'kapal pecah' oleh Si Kecil dan ruangan yang tidak boleh. Gunakan pintu atau pagar pengaman untuk membatasi area tersebut. Toh Anda juga perlu ruangan yang rapi dan teratur untuk beberapa kegiatan, misalnya untuk menerima tamu atau beristirahat.


3. Pindahkan dan Jauhkan

Jika Anda tidak ingin buku-buku kesayangan Anda dirusak oleh Si Kecil, pindahkan buku Anda ke rak yang lebih tinggi. Sebagai gantinya, isi rak-rak paling bawah dengan buku-buku Si Kecil.

Kunci semua lemari dan laci yang mudah terbuka, terutama jika isinya barang-barang yang mudah pecah, berharga, atau berbahaya.

Supaya Si Kecil tidak merasa frustrasi karena tidak ada laci yang bisa dibuka dan isinya bisa diacak-acak, Moms bisa menyisakan satu laci atau meja khusus untuk dibuka tutup olehnya, kemudian isi laci tersebut dengan mainannya.


4. Tahan Diri Anda

Jangan terus-menerus mengekor Si Kecil ketika ia sedang menjalankan aksinya kemudian menyingkirkan semua benda yang akan ia pegang. Si Kecil pun bisa merasa kesal, karena ia akan berpikir bahwa semua usahanya sia-sia dan semua yang ia lakukan dianggap tidak baik oleh Anda.

Sebaliknya, Anda juga mungkin akan kesal jika Si Kecil kembali merusak apa yang baru Anda perbaiki. Meskipun sulit, cobalah untuk menahan diri, Moms. Anda bisa membereskan semua kekacauan itu setelah Si Kecil tertidur.


5. Tetap Bereskan

Jangan pernah berpikir selama Si Kecil belajar merangkak, maka Anda bisa memutuskan untuk tidak membereskan apa pun. Kondisi rumah yang dibiarkan terus-menerus berantakan tentunya tidak baik buat mood Anda dan anak.

Lagipula, pasti tidak akan menyenangkan bagi Si Kecil membuat berantakan rumah yang sudah berantakan ya, kan? (M&B/SW/Dok. Freepik)