Saat hamil, normal bila Moms mengalami gangguan pencernaan, misalnya pada lambung. Masalah pada lambung yang umumnya dikeluhkan Moms ini secara medis disebut dengan GERD (Gastroesophageal Reflux Disease).
Definisi GERD menurut Konsensus Nasional Penatalaksanaan Penyakit Gastroesofageal di Indonesia merupakan suatu gangguan berupa isi lambung mengalami refluks berulang ke dalam esofagus, sehingga menyebabkan rasa panas di belakang dada (heart burn), dan keluhan sendawa.
Kondisi ini terjadi akibat katup gastroesofagus mengalami gangguan atau tidak berfungsi dengan baik, katup tidak tertutup rapat atau longgar, sehingga asam lambung pun dapat kembali ke atas (refluks) menuju kerongkongan, sehingga menyebabkan ketidaknyamanan. Bahkan dalam kondisi yang parah seringkali menyebabkan komplikasi.
Penyebab GERD pada Ibu Hamil
Menurut dr. Hendra Nurjadin, Sp. PD-KGEH, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Gastroentero Hepatologi dari RS Pondok Indah, Puri Indah, pada ibu hamil, GERD ini bisa disebabkan oleh pengaruh hormon maupun karena besarnya rahim.
"Di samping hormonal, terutama pada 3 bulan pertama, GERD juga bisa disebabkan karena volume atau besarnya rahim pada bayi. Semakin besar usia kehamilan seorang ibu hamil, janin juga semakin besar serta akan semakin menekan lambung ke atas dan lambung semakin sempit," ujarnya.
Mengatasi Gangguan GERD
Untuk menangani GERD, Moms bisa mengonsumsi obat lambung atau maag dengan memerhatikan kategori obat tersebut. Karena menurut dr. Hendra tidak semua obat maag klasifikasinya aman untuk ibu hamil.
"Obat itu ada kategorinya, aman sekali, aman, sedikit kurang aman, atau tidak aman. Jadi A,B,C, dan D. A itu aman, B masih boleh, C harus hati-hati, dan D tidak boleh sama sekali, jadi harus hati-hati," jelasnya.
Perubahan gaya hidup disebut dapat membantu mengurangi frekuensi timbulnya gejala GERD. Pencegahan GERD pada ibu hamil prinsipnya sama dengan orang yang tidak hamil, di antaranya dengan mengatur pola makan, menghindari obat anti nyeri, jamu yang tidak jelas, menghindari rokok dan alkohol, stres, serta memerhatikan posisi saat tidur.
"Prinsipnya sama dengan orang biasa, makan sedikit dengan intensitas sering, dan perhatikan posisi tidur. Kalau kita tidur ke arah kiri jadi asam lambung akan tertahan dan mudah meluap ke atas, maka sebaiknya tidur miring ke kanan, supaya asam lambung yang terbentuk akan turun langsung ke usus 12 jari. Selain itu berhentilah makan sebelum kenyang, dan makanlah sebelum lapar." ungkapnya.
Namun, ketika GERD terjadi, setidaknya 2 kali setiap minggu, bahkan hingga mengganggu kehidupan Anda sehari-hari, konsultasikan hal ini segera kepada dokter ya, Moms. (Vonda Nabilla/SW/Dok.Freepik)