Type Keyword(s) to Search
FAMILY & LIFESTYLE

Saat Anak Sakit, Kapan Perlu Dibawa ke Dokter? (1)

Saat Anak Sakit, Kapan Perlu Dibawa ke Dokter? (1)

Moms, ada saatnya Anda harus mengambil beberapa keputusan penting, salah satunya adalah kapan membawa anak untuk berobat ke dokter saat Si Kecil sakit.

Dr. Ong Eng Keow, dokter spesialis anak dari Thomson Medical Centre, Singapura, memberi panduan agar Anda dapat mengetahui sampai sebatas apa gejala penyakit Si Kecil bisa ditolerir. Ini jawabannya, Moms.


1. Demam

Demam sesungguhnya tidak berbahaya, karena sebetulnya demam merupakan tanda bahwa sistem imunitas tubuh sedang melawan bakteri atau infeksi yang disebabkan oleh virus. Pada bayi, demam juga merupakan pertanda ada gigi Si Kecil yang mau tumbuh.

Segera pergi ke dokter jika:

• Bayi Anda yang berusia di bawah 6 bulan menderita panas tinggi hingga mencapai 38 derajat Celsius. Segera bawa ia ke dokter. Karena semua demam merupakan indikasi adanya infeksi di dalam tubuh, jadi sebaiknya dibuktikan secara medis.

• Anak Anda sudah berusia 1 tahun, dan badannya panas hingga mencapai 40 derajat Celsius atau lebih. Tanda-tanda lainnya, ia rewel, tidak mau makan, lemah, lehernya kaku, dan menggigil.

• Menunjukkan tanda-tanda dehidrasi, seperti bibir dan lidahnya kering. Selain itu, pipisnya juga kurang.

Cukup diobati di rumah jika:

Si Kecil terkena demam ringan (sekitar 37 derajat Celsius). Moms bisa melakukan beberapa langkah berikut ini untuk menurunkan demam yang dialaminya.

• Letakkan handuk kecil basah atau plester kompres pada dahi Si Kecil.

• Mandikan Si Kecil dengan air hangat. Anda juga bisa usapkan badan Si Kecil dengan spons atau handuk yang telah dibasahi air hangat.

• Kenakan Si Kecil pakaian yang nyaman dan tipis. Hindari memberikannya pakaian yang tebal.

• Beri Si Kecil ASI atau air putih yang cukup untuk menghindari dehidrasi.

• Dekap Si Kecil agar selalu nyaman dan tetap berada di ruangan tertutup.


2. Flu

Penyakit flu disebabkan oleh virus influenza. Tanda-tanda influenza adalah demam, hidung tersumbat, dan batuk. Ada virus lain yang juga menyebabkan demam, misalnya virus selesma yang menjadi sumber batuk dan pilek. Namun pada kasus tertentu, pada balita usia 3-4 tahun, gejala pilek yang timbul terus-menerus bisa jadi merupakan indikasi dari alergi seperti sinusitis.

Segera pergi ke dokter jika:

• Bayi berusia di bawah 6 bulan, hidungnya seperti tersumbat dan ia susah minum ASI.

• Anak di atas usia 6 bulan, terus-menerus memperlihatkan gejala flu lebih dari 48 jam, diiringi muntah-muntah serta sulit makan dan tidur.

Sebaiknya ke rumah sakit jika:

Si Kecil mengeluh napasnya terasa sesak dan berbunyi . Selain itu ia juga menjadi rewel, tidak mau bermain, bahkan tidak mau makan.

Cara mengobati sendiri di rumah:

• Moms bisa berikan Si Kecil minum lebih banyak untuk mengencerkan lendir di tenggorokannya dan biarkan ia beristirahat.

• Saat bayi sulit menyusu langsung, berikan ASI perah dengan sendok, cangkir, atau pipet.

• Bayi juga biasanya akan merasa lebih nyaman bila tidur dengan posisi kepala lebih tinggi. Anda bisa memangku Si Kecil dalam posisi tengkurap di atas lutut, lalu tepuk punggungnya pelan. Ini dapat membuat Si Kecil bernapas dengan lebih nyaman.

• Bayi tentunya belum bisa membuang ingusnya sendiri. Jadi, ia akan sangat memerlukan bantuan Anda untuk mengatasi hal tersebut. Untuk itu, Moms bisa menggunakan alat penyedot lendir atau nasal aspirator agar saluran pernapasannya menjadi lembap sehingga lendir pun menjadi lebih encer dan mudah dikeluarkan.

• Terkadang lendir akan mengeras dan menjadi kerak jika tidak dibersihkan. Karena itu, Moms perlu membersihkan hidung bayi untuk mencegah penyumbatan hidung. Caranya, bisa dengan menggunakan cotton bud.


3. Batuk

Dilihat dari jenis kekuatannya, batuk terdiri dari batuk ringan hingga batuk rejan. Batuk rejan bisa juga mengindikasikan penyakit seperti bronchitis, pneumonia, atau asma.

Segera pergi ke dokter jika:

• Usia anak Anda di bawah 6 bulan, apa pun jenis batuk yang dideritanya.

Sebaiknya ke rumah sakit jika:

• Si Kecil batuk terus-menerus, terutama di malam hari. Gejala tersebut juga disertai demam tinggi, muntah, dan napasnya berbunyi. Selain itu, juga terdapat darah pada dahaknya.

• Anak Anda menderita demam tinggi selama tiga hari berturut-turut, napasnya pendek, kurang nafsu makan, badannya lemas dan ada kalanya batuk tanpa berhenti.

Cara mengobati sendiri di rumah:

• Saat bayi mengalami batuk, akan timbul lendir yang menyumbat area pernapasannya. Anda bisa memberikan ekstra ASI sebagai cairan tambahan. Tubuhnya yang tercukupi cairan dapat membuka jalan napas sehingga Si Kecil bisa bernapas lebih leluasa.

• Untuk balita, Anda bisa mengobatinya dengan cara mencampurkan satu sendok makan jeruk nipis, satu sendok makan madu, dan satu sendok makan air hangat. Minumkan pada Si Kecil 3-5 kali sehari. (M&B/SW/Dok. Freepik)