Saat Si Kecil mulai sering menggigit-gigit mainannya, rewel, bahkan badannya sedikit demam, itu pertanda giginya mulai tumbuh, Moms. Sebab, gigi pada bayi atau gigi susu memang tumbuh saat mereka memasuki usia 6-7 bulan. Kadang-kadang ada yang sudah tumbuh pada usia 4 bulan, tapi ada juga yang sampai usia setahun belum menampakkan giginya.
Moms tidak perlu khawatir, karena cepat tidaknya pertumbuhan gigi pada bayi didukung juga oleh beberapa faktor lain, seperti asupan nutrisi ibu saat hamil, faktor hormonal anak itu sendiri, dan faktor keturunan (genetika).
Namun sebenarnya proses pematangan gigi atau proses klasifikasi telah dimulai ketika bayi masih berada dalam perut ibu, yaitu di bulan ke-7. Jadi bagus tidaknya perkembangan gigi bayi sudah ditentukan sejak masih dalam kandungan. Bila gizi ibu buruk, otomatis perkembangan gigi anak selanjutnya nanti akan terganggu.
Ayo Sikat Gigi!
Meski gigi susu tidak permanen, Anda harus tetap merawatnya dengan baik mengingat Si Kecil akan menggunakannya untuk menggigit dan mengunyah makanan bila sudah besar nanti. Selain itu, gigi juga akan digunakan untuk mendukung artikulasi (pengucapan) dan juga mendukung estetika.
Ajaklah Si Kecil untuk sikat gigi saat mandi pagi dan sore. Lalu, ketika dia memasuki usia batita, biasakan untuk sikat gigi sekali lagi sebelum tidur. Membiasakan Si Kecil membersihkan giginya sejak dini, akan menyelamatkan giginya hingga dewasa nanti.
"Kunci memiliki gigi yang sehat adalah dengan membersihkan gigi secara teratur, tak ada cara lain," tegas kata Drg. Niekla Survia Andiesta, SpKGA, seorang spesialis gigi anak. Untuk hal tersebut, ada trik khusus yang bisa Moms terapkan agar Si Kecil mudah sikat gigi. Caranya dengan rajin membersihkan mulutnya sejak ia lahir. Bila Anda selalu membersihkan mulutnya sehabis minum ASI atau susu formula, maka ia akan terbiasa dengan keadaan mulut yang bersih.
Merawat gigi susu juga tidak bisa diabaikan, karena ia menjadi 'penunjuk jalan' bagi gigi tetap agar tumbuh pada tempatnya. Jika gigi susu sampai dicabut karena keropos, maka gigi tetap akan kehilangan petunjuk dan salah arah. Akibatnya pertumbuhan gigi tetap menjadi tidak ideal atau tidak rapi.
Bolehkah Makan Cokelat?
Makanan yang manis memang sering disinyalir sebagai penyebab kerusakan gigi. Umumnya, balita dilarang makan cokelat atau permen karena takut giginya keropos. Sebab di tahap awal, gula dan bakteri yang terlalu lama menempel di gigi akan berubah menjadi asam laktat.
Hal ini akan menurunkan kadar pH dalam mulut dan menyebabkan demineralisasi email gigi, hingga akhirnya menjadi caries. Kondisi ini sering ditemukan pada anak usia 12 bulan ke atas. Mereka rata-rata mengalami nursing-bottle caries, yaitu pengeroposan gigi karena gula dari ASI atau sufor yang terlalu lama melekat pada gigi Si Kecil.
Jika ini terjadi, Moms tidak perlu menghentikan pemberian ASI atau sufor dan menggantinya dengan minuman lain, seperti jus buah. Yang penting, berikan air putih sesudah menyusui (jika sudah konsumsi MPASI) untuk menetralisir gula dalam mulut.
Selain itu, batasi konsumsi cokelat atau permen tanpa harus melarangnya sama sekali. Cara pencegahan lainnya, cobalah mengganti dot Si Kecil dengan training cup. Umumnya gelas tersebut bisa diberikan pada bayi usia 6-12 bulan.
Kapan Perlu ke Dokter Gigi?
Sebenarnya, tidak ada aturan pasti kapan harus membawa anak Anda ke dokter gigi. Namun, usahakan untuk membawanya di usia sedini mungkin. Ini akan membuat Si Kecil terbiasa dan mengatasi rasa takut ke dokter gigi saat ia besar nanti. Bentuk gigi yang ideal pun dipengaruhi banyak faktor, dan yang paling besar adalah genetik. "Itu pun harus tunggu semua giginya tumbuh dulu baru bisa kelihatan apakah bentuk rahangnya proporsional atau tidak," kata dokter Via.
Jumlah dan ukuran gigi yang tumbuh juga memengaruhi kerapihan gigi Si Kecil. Jika mulai berjejal, dokter biasanya mengajurkan agar anak Anda menggerogoti buah apel. Hal ini dapat merangsang perkembangan rahang bawah dan akan membuat gusi lebih besar. Bentuk rahang pun akan ikut menyesuaikan.
Pada usia 2,5 tahun, normalnya pertumbuhan gigi susu sudah lengkap. Pada saat ini, meski Si Kecil sudah bisa sikat gigi sendiri, Moms bisa melakukannya sekali lagi agar benar-benar bersih. Karena, lebih baik mencegah penyakit dari pada mengobati kan, Moms? (M&B/Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)