Banyak yang bilang, pendidikan anak dimulai dari rumah. Sepertinya pernyataan itu tidak perlu diragukan lagi ya, Moms. Karena sebaik apa pun sekolah Si Kecil, tetap saja orang tua memiliki peran yang lebih vital dalam mendidik anak. Benar kan, Moms?
Orang tua lah yang selalu ada di samping anak, dan orang tua pula yang menemani tumbuh kembang Si Kecil. Itulah kenapa peran orang tua begitu penting dalam mendidik anak, karena ada banyak hal yang lebih mudah diserap anak jika orang tua mengajari dan mencontohkannya di rumah. Contohnya, pendidikan untuk menghormati orang yang lebih tua, tenggang rasa antar umat beragama, bersikap jujur, dan berbagai ilmu dasar kehidupan lainnya. Itulah beberapa 'ajaran rumah' yang anak dapatkan dari orang tua, yang kelak menjadi fondasi Si Kecil dalam bersikap dan berinteraksi dengan orang lain.
Namun sayangnya, orang tua banyak yang menyepelekan hal ini, atau bahkan membiarkan anak lebih banyak berinteraksi dengan gadget dibanding dengan orang tua. Duh, anak lebih perlu mendapatkan pendidikan dari orang tuanya, bukan dari gadget. Untuk itu, orang tua perlu melakukan beberapa cara ini untuk mendidik anak di era digital.
1. Gagdet Bukan Babysitter
"Satu fenomena yang kini kerap terjadi adalah: smartphone juga berfungsi sebagai pengganti babysitter, khususnya, untuk orang tua yang memiliki balita. Sering terjadi saat orang tua sedang repot dan tidak sempat bermain dengan anaknya, mereka memberikan gadget agar anak bisa duduk diam dan tidak rewel," tulis Mona Ratuliu, dalam bukunya Digital Parenthink.
Aduh, sesekali membiarkan anak bermain gadget boleh saja sih, Moms, tetapi harus ditemani orang tua, karena gadget bukan babysitter.
2. Jangan Jadi Orang Tua Malas
Menurut Mona Ratuliu, banyak orang tua zaman now yang memiliki obsesi anaknya jadi orang hebat, namun dirinya sendiri malas mewujudkan semua itu. Orang tua malas atau yang Mona sebut sebagai lazy parents maunya hanya ngomel, duduk manis bermain smartphone, enggak mau repot, tetapi mau anaknya super hebat atau paling unggul dibanding anak lainnya. Sering melihat orang tua seperti ini enggak, Moms?
3. Anak Bukan Konten Media Sosial
Banyak orang tua yang mewajibkan anaknya berprestasi, mengikuti berbagai kompetisi, dan tampil kekinian, hanya demi mengisi konten media sosial ibu. Mendukung anak untuk terus berprestasi dan percaya diri memang penting, tetapi jangan lakukan itu demi konten media sosial semata deh, Moms.
4. Jangan Membandingkan Anak
Akibat terlalu banyak menyelami media sosial, orang tua jadi sering membandingkan anaknya dengan anak lain di media sosial. Ingat, tumbuh kembang setiap anak tidak sama, maka tidak perlu membandingkan anak Anda dengan anak teman-teman Anda. Bersyukurlah dengan segala kemampuan Si Kecil, karena anak pun butuh dukungan dan arahan dari Anda, bukan dari orang tua lain.
5. Awasi Aktivitas Anak
Sesekali bermain gadget boleh saja, namun Moms harus mengawasi aktivitas tersebut, ya. Baik bermain gadget maupun media sosial, harus dengan pantauan orang tua dan sebaiknya jangan terlalu lama ya, Moms. American Academy of Pediatrics merekomendasikan waktu maksimal 1 jam saja per hari jika anak di atas 2 tahun ingin bermain gadget.
6. Menjadi Contoh yang Baik
Ini saran yang sangat klasik, namun akan selalu penting untuk diterapkan. Jika ingin anak melakukan yang Anda sarankan, maka jadilah contoh yang baik. Karena anak lebih mudah meniru sikap orang tuanya daripada sekadar mendengarkan nasihat Anda, kan?
7. Jadilah Orang Tua yang Kreatif
"Masuk kuping kanan, keluar kuping kiri." Sering mendengar orang tua mengeluhkan hal itu saat menasihati anak? Nah, agar itu tidak terjadi pada anak Anda, jadilah orang tua yang kreatif. Sematkan nasihat kehidupan dalam kegiatan yang menyenangkan dan waktu yang tepat.
8. Meningkatkan Kepercayaan Diri Anak
Karena tidak cukup percaya diri untuk memulai obrolan dengan teman, akhirnya anak lebih memilih bermain gadget di sudut ruangan. Uh, jangan sampai ini terjadi pada anak. Untuk itu, penting untuk meningkatkan rasa percaya diri dan kemampuan bersosialisasi anak. Jangan biarkan anak minder dan kuper ya, Moms!
9. Memberi Dukungan Sepenuhnya
Biarkan anak memilih hal yang ia sukai, dan tugas orang tua adalah mendukung sepenuhnya. Jangan terlalu banyak memberi anak larangan, karena itu hanya akan membatasi kreativitasnya. Jadilah orang tua yang supportive, dan temani ia meraih cita-citanya.
10. Jangan Takut Gagal
Saking sayangnya dengan anak, orang tua sering ragu membiarkan anak mencoba mengikuti kegiatan baru. Alasannya banyak, ada yang takut anaknya bosan, hingga takut anaknya gagal. Padahal, sebaiknya orang tua biarkan saja anak mengikuti aktivitas-aktivitas baru yang seru dan baik untuk tumbuh kembangnya. Jika anak gagal, inilah waktunya Anda menunjukkan cara yang tepat untuk bangkit dari kegagalan.
11. Mengenalkan dengan Berbagai Hal Seru
Bosan dan berdiam diri di rumah, memang bisa memicu anak untuk beralih ke gadget dan media sosial. Untuk itu, manfaatkan waktu luang anak untuk mengenalkannya dengan berbagai aktivitas seru. Ajak ia menonton pertunjukan musik, kompetisi pencak silat, atau kegiatan lain yang seru. Siapa tahu anak jadi tertarik dan menunjukan bakat terpendamnya? You never know if you never try! (Tiffany Warrantyasri/SW/Dok. Freepik)