Sekolah anak usia dini kini semakin banyak bermunculan. Usia "muridnya" pun mulai dari enam bulan sampai batita. Sebenarnya, apa sih yang diajarkan di "sekolah bayi" itu? Menurut Efriyani Djuwita, M.Si, psikolog anak dari Fakultas Psikologi UI, sekolah untuk bayi merupakan salah satu sarana bagi anak untuk mendapatkan stimulasi, tetapi bukan satu-satunya.
Sebenarnya, jika stimulasi ini bisa diberikan oleh Anda sebagai orang tua, menyekolahkan anak sejak usia bayi bukanlah merupakan suatu keharusan. Namun saat ini, cukup banyak orang tua yang merasa perlu untuk memasukkan bayinya ke sekolah karena mereka merasa tidak punya cukup waktu untuk memberikan stimulasi bagi Si Kecil.
Manfaat Sekolah Bayi
Nah, jika hal tersebut yang jadi alasannya, maka boleh saja bagi Moms memasukkan bayi Anda ke sekolah. Program sekolah bayi, khususnya untuk anak di bawah usia tiga tahun bermanfaat guna mendukung tumbuh kembang fisik dan mentalnya. Secara fisik, tujuannya adalah untuk melatih atau mengembangkan kemampuan motorik kasar dan halus.
Motorik kasar dimulai dari bagaimana melatih koordinasi dan mengontrol gerakan tubuh anak, seperti berlari atau naik tangga. Sedangkan untuk motorik halusnya, beberapa keterampilan yang dilatih adalah kemampuan mengontrol gerakan jari seperti bagaimana ia memegang benda berukuran kecil dan memasukkan benda itu ke dalam sebuah wadah.
Adapun manfaat bagi kemampuan mental Si Kecil adalah untuk membiasakan ia bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya. Semakin besar usianya, Si Kecil akan diajarkan mengikuti instruksi dan menaati peraturan sekolah.
Perhatikan Hal Ini!
Jika Moms berniat memasukkan buah hati Anda ke sekolah bayi, Efriyani menganjurkan hal berikut dalam memilih sekolah untuk Si Kecil, yaitu:
⢠Lihat material (alat pengajar) yang diberikan dan tujuan dari kegiatan sekolah yang harus disesuaikan dengan usia Si Kecil. Materi yang diberikan sebaiknya aman dan menarik bagi Si Kecil. Biasanya materi yang digunakan berbentuk permainan.
⢠Perhatikan kualitas para pengajar di sekolah tersebut. Pilih pengajar yang bisa berinteraksi dengan anak. Di beberapa sekolah, bahkan ada yang memberikan pengajaran berupa keterampilan mengurus bayi untuk orang tua dan pengasuhnya. (M&B/Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)