Type Keyword(s) to Search
FAMILY & LIFESTYLE

Bonding dengan Anak Melalui Kegiatan Bersih-bersih

Bonding dengan Anak Melalui Kegiatan Bersih-bersih

Bermain bersama bukan satu-satunya cara untuk mendekatkan diri dengan anak Anda. Moms juga bisa lho, mengajak Si Kecil membersihkan rumah bersama-sama sehingga terjalin komunikasi yang baik antara ibu dan anak.

Selain semakin mendekatkan diri dengan anak, kegiatan membersihkan rumah juga membuat anak lebih mandiri. Saat Si Kecil sudah terbiasa, Anda tentu tak perlu lagi 'berteriak-teriak' menyuruhnya untuk membereskan mainan.

Namun tentu saja, tidak semua kegiatan membersihkan rumah bisa dilakukan anak-anak. Moms harus pintar memilah dan memilih apa saja aksi berbenah yang bisa dilakukan bersama Si Kecil. Berikut adalah beberapa di antaranya:


Usia 2-3 tahun

Sesungguhnya, anak sudah bisa diajarkan untuk membantu membereskan rumah sejak usia dua tahun. Ya, Moms bisa memintanya untuk melakukan tugas sederhana seperti merapikan mainannya sendiri, membuang sampah ke tempatnya, dan meletakkan pakaian kotor di keranjang cucian. Apabila Moms memiliki hewan peliharaan, mungkin Anda bisa meminta Si Kecil untuk membantu memberi makan hewan tersebut.


Usia 4-5 tahun

Kemampuan motorik anak semakin baik. Ia sudah menggenggam barang dengan lebih kuat. Artinya, Anda sudah bisa memberikan tugas-tugas yang lebih sulit seperti merapikan tempat tidur dan mencuci peralatan makanannya sendiri yang terbuat dari plastik atau melamin. Sesekali, Moms juga bisa memintanya untuk membantu Anda bekerja di dapur. Beri tugas sederhana seperti memotong bayam atau tauge menggunakan tangan.


Usia 6-8 tahun

Si Kecil sudah mulai bersekolah. Dengan kata lain, ia sudah bisa diberi tanggung jawab untuk merapikan sendiri peralatan sekolahnya. Anak Anda juga sudah mulai bisa mengenakan pakaiannya sendiri. Memasuki periode ini, Moms bisa membiasakan Si Kecil untuk menjaga kamarnya sendiri, seperti membereskan barang-barang yang ada di dalamnya, mematikan lampu jika tidak diperlukan, dan menutup jendela saat sore hari.


Tips agar Anak Mau Melakukan Tugasnya

Jika sudah tahu tugas-tugas yang sesuai dengan usia Si Kecil, Moms juga perlu mengetahui tips agar anak untuk mau menjalankan pekerjaan rumah tersebut.

1. Beri tugas secara spesifik

Saat mengajarkan anak untuk bersih-bersih, hindari menyuruhnya dengan kalimat seperti "Bersihkan kamarmu" atau "Rapikan mainanmu". Untuk anak-anak yang lebih muda, perintah semacam ini membuatnya tidak fokus. Alih-alih memberi perintah secara umum, Moms bisa mencoba berkata "Tolong letakkan mainannya di kotak di samping ranjang" atau "Tolong taruh mangkuk ke bak cuci". Selain lebih mengerti tugasnya, Si Kecil tentu akan menghargai kalimat lembut yang terucap dari mulut Anda.

2. Bermain peran

Anak berusia 4-5 tahun, biasanya suka bermain peran. Sehabis makan dan meja berantakan, Anda bisa mengajak Si Kecil bermain drama misalnya menjadi pemilik restoran yang harus merapikan meja yang ditinggal tamu.

3. Buat aturan

Salah satu masalah yang sering membuat para Moms lelah adalah merapikan mainan yang berserakan di berbagai sudut rumah. Untuk mengatasinya, Anda bisa mulai membuat peraturan bagi Si Kecil agar selalu merapikan mainannya setelah digunakan. Jika boks mainan anak sudah tak mampu menampung barang lagi, saatnya Anda mengeliminasi mainan lama dengan menaruh ke gudang atau mendonasikannya. Anda juga bisa membuat aturan untuk tidak mengeluarkan mainan baru kalau mainan lama belum dirapikan.

4. Jadikan berbenah sebagai aktivitas menyenangkan

Ketika Si Kecil sering melihat Anda bersungut-sungut saat mencuci piring atau membersihkan rumah, ia akan secara otomatis menyimpulkan bahwa kegiatan tersebut menyebalkan. Untuk menghindarinya, Anda bisa mengajarkan anak bersih-bersih dengan membuat kesan bahwa kegiatan itu menyenangkan. Caranya, Anda bisa mengajaknya merapikan kamar sambil bernyanyi lagu kesukaannya bersama-sama.

5. Pujian untuk Si Kecil

Last but not least, jangan lupa beri pujian bagi Si Kecil yang telah bersedia membantu Anda membereskan rumah. Kalimat sederhana seperti "Kamu hebat sudah membantu mama" atau "Terima kasih atas bantuanmu" tentu akan membuat anak Anda senang dan tak ragu untuk melakukannya lagi di hari lain. (Wieta Rachmatia/SW/Dok.Freepik)