Tak terasa, Hari Raya Idul Fitri sudah di depan mata. Moms dan keluarga pasti sudah tak sabar ingin mudik ke kampung halaman, kan? Ya, mudik memang salah satu tradisi hari raya yang paling dinanti, walau harus menikmati kemacetan saat menuju dan kembali dari kampung halaman.
Mudik pun makin "menantang" jika membawa anak, khususnya yang masih batita atau bahkan masih bayi. Nah, agar mudik bersama bayi tidak "semenakutkan" seperti yang ada di pikiran Anda, ikuti 15 tips dari para pakar berikut ini, Moms.
1. Latihan dulu
Agar bayi tidak kaget saat menghabiskan waktu berjam-jam di kendaraan, maka tidak ada salahnya untuk latihan mudik terlebih dahulu. Sejak beberapa minggu sebelum mudik, buat simulasi yang hampir mirip dengan situasi mudik nanti.
Tidak semua anak bisa tidur dalam keadaan berisik yang membuatnya tak mudah tidur di dalam kendaraan yang terus bergerak dan penuh kebisingan. Maka, latihan mudik ini bisa membantu anak tidur lebih mudah di perjalanan.
2. Amati kebiasaan anak
Beda sikap di rumah, beda pula sikap di perjalanan. Jika di rumah ia biasa tidur dengan mudah dan sesuai jadwal, ketidaknyamanan perjalanan mudik bisa mengubah itu semua. Maka, perhatikan sikap anak di kendaraan, dan temukan cara terbaik untuk membantunya lebih nyaman di kendaraan. Amati juga hal apa saja yang bisa membuatnya rewel dan apa yang bisa meredamnya.
3. Persiapkan kesehatannya
Agar anak tidak sakit saat mudik, maka pastikan Anda menjaga kesehatan Si Kecil dengan sangat baik sejak setidaknya 1 minggu menjelang mudik. Hindari semua hal yang memicu alergi, hindari kegiatan yang terlalu melelahkan, hindari bermain di mal, dan hindari semua hal yang berpotensi melemahkan kesehatan anak.
4. Pastikan anak sehat
Bukan rahasia lagi, bayi yang sedang kurang sehat pasti akan lebih rewel dari biasanya. Kasihan kan, kalau ia harus ikut mudik dalam kondisi seperti ini? Maka, sebaiknya tunda keberangkatan jika anak sedang dalam kondisi kurang sehat.
5. Transportasi ternyaman dan cepat
Jangankan bayi, orang dewasa saja bisa jenuh kalau terlalu lama di perjalanan. Untuk menghindari hal tersebut, Moms dan Dads sebaiknya memilih moda transportasi ternyaman dengan waktu tempuh tersingkat. Pastikan juga moda transportasi yang Anda pilih punya fasilitas untuk bayi atau balita, serta memperbolehkan Anda membawa stroller.
6. Siapkan makanan praktis
Jika bayi Anda sudah lebih dari 6 bulan, maka urusan MPASI harus Anda prioritaskan, Moms. Anda bisa siapkan MPASI yang praktis, agar Anda tidak repot tapi kebutuhan bayi tetap terpenuhi.
7. Bawa perlengkapan yang mudah diraih
Selain membawa perlengkapan anak di koper, Moms juga perlu membawa perlengkapan anak di tas kecil yang mudah diraih dan selalu berada di dekat Anda. Isi tas ini dengan 1-2 pakaian anak, obat, susu, mainan, tisu basah, camilan, minyak telon, atau keperluan lainnya yang sering digunakan Si Kecil.
8. Siapkan pakaian yang tepat
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyarankan Anda untuk membawa pakaian bayi yang terbuat dari bahan yang mudah menyerap keringat, misalnya katun. Selain itu, siapkan juga baju hangat atau jaket untuk Si Kecil ya, Moms. IDAI juga menyarankan untuk membawa semua pakaian anak di satu tas yang khusus membawa pakaian anak saja. Tujuannya tentu saja untuk mempermudah Anda dalam mengambil pakaian Si Kecil.
9. Sedia obat sebelum sakit
Menurut IDAI, anak-anak lebih rentan mengalami gangguan kesehatan dibandingkan orang dewasa, karena sistem kekebalan tubuhnya belum matang. IDAI menyarankan Anda untuk membawa beberapa obat saat mudik, seperti obat penurun demam, obat batuk, obat pilek, oralit, obat luka (povidone iodine dan plester), dan minyak telon atau minyak kayu putih.
10. Waspadai penyakit khas mudik
Beberapa penyakit khas liburan atau khas mudik yang sering menyerang anak-anak adalah mabuk perjalanan, gigitan hewan, diare, ISPA, demam, alergi, asma, gastroenteritis, serta nyeri kepala, telinga, dan perut.
11. Siapkan barang kesayangan anak
Untuk mengalihkan Si Kecil dari kebosanan saat terjebak macet di perjalanan, bawalah barang-barang kesayangannya. Ini sangat efektif untuk mencegah anak agar tidak rewel. Masukkan barang-barang kesayangan tersebut di sebuah tas yang mudah Anda raih di perjalanan.
12. Anak tidur, Anda tidur
Menurut IDAI, saat waktunya anak tidur, sebaiknya Anda beristirahat juga. Dengan begitu, Anda bisa menjaga (dan menghibur) anak saat ia bangun, sehingga anak tidak rewel.
13. Jangan remehkan istirahat
Agar anak tidak rewel sepanjang hari, maka jangan remehkan waktunya untuk beristirahat, makan, dan menghirup udara segar. Karena menurut IDAI, jika anak Anda rewel seharian maka ia bisa mudah sakit. Untuk itu, perhatikan gerak-gerik anak. Jika ia mulai gelisah atau menunjukkan kelelahan, maka segera mampir ke rest area.
14. Biarkan anak bebas
Tahukah Anda kalau otot-otot badan yang kaku bisa membuat anak rewel? Maka, jika anak Anda sudah bisa berjalan, biarkan ia bermain atau berlari-lari sejenak di rest area.
15. Antisipasi Mabuk Perjalanan
Mabuk perjalanan atau disebut juga dengan istlah motion sickness adalah masalah kesehatan yang sangat sering terjadi saat mudik. Ini terjadi karena adanya ketidakseimbangan antara apa yang anak lihat dengan apa yang tubuhnya rasakan.
Walau IDAI menyebutkan bahwa mabuk perjalanan lebih sering terjadi pada anak usia 2 sampai 12 tahun, bayi pun punya risiko mengalami mabuk perjalanan, Moms. Namun, jangan khawatir dulu, karena ini bisa dicegah kok, Moms! Ikuti saja tips berikut:
- Pilihlah makanan yang baik sebelum bepergian
- Perhatikan sirkulasi udara di kendaraan Anda
- Mendengarkan musik bisa membantu
- Jangan memberikan gadget pada anak.
(M&B/Tiffany Warrantyasri/SW/Foto: Freepik)