Type Keyword(s) to Search
BUMP TO BIRTH

Cek Kesehatan Usai Persalinan Normal Perlu lho, Moms!

Cek Kesehatan Usai Persalinan Normal Perlu lho, Moms!

Moms, usai melahirkan normal, bukan berarti Anda tidak perlu kembali lagi ke dokter obgin, karena persalinan normal pun ternyata bisa mendatangkan banyak keluhan.

Dr. Wendy Bennet, asisten profesor di Medicine Departments General Internal Medicine, Johns Hopkins University, AS, menyarankan agar para ibu yang baru melahirkan normal tidak mengabaikan kebutuhan pasca persalinan dan sebaiknya memeriksakan diri ke dokter serta jangan menunggu sampai ada keluhan atau masalah muncul.

Di beberapa negara, petugas kesehatan bahkan akan proaktif untuk mengunjungi para ibu yang masih nifas di rumahnya guna memastikan kondisi mereka baik-baik saja. Dan hal ini tidak hanya berlaku pada persalinan pertama, tapi juga persalinan selanjutnya, Moms.

Apa saja yang perlu diperiksa dan kapan serta bagaimana prosedurnya? Setidaknya, ada dua kali cek kesehatan yang perlu Anda lakukan, yaitu pada 1 minggu dan 6 minggu usai melahirkan. Berikut penjelasannya.


1 Minggu Usai Melahirkan

Pada saat ini, pemeriksaan yang dilakukan berpusat pada daerah sekitar perut (rahim) dan perineum. Dokter akan memeriksa:

* Ukuran rahim, apakah sudah kembali ke ukuran semula seperti sebelum hamil. Caranya dengan melakukan perabaan pada abdomen Anda untuk mengukur ketinggian rahim dan menanyakan apakah Anda masih merasakan kontraksi -terutama saat menyusui. Adanya kontraksi pada minggu pertama pasca bersalin merupakan pertanda baik, sebab kontraksi itulah yang membantu rahim mengecil ke ukuran semula.

* Kondisi perineum. Saat bersalin normal, biasanya perineum (area di antara vagina dan anus) mengalami robekan, baik alami maupun hasil pengguntingan yang dilakukan untuk memudahkan keluarnya bayi. Dokter akan memeriksa perineum untuk memastikan luka telah pulih dan mengantisipasi jika terjadi infeksi. Tanda terjadi infeksi bila ada cairan lain, selain lokia, berwarna putih dan berbau tak sedap, dan terlihat bengkak dan merah di perineum. Jika terjadi infeksi, dokter akan memberikan memberikan antibiotik dan menganjurkan Anda merawat luka dengan cara berjongkok atau duduk, lalu membasuh bekas luka dengan cairan antiseptik. Anda juga akan disarankan untuk membersihkan perineum dengan air hangat setelah buang air. Hindari memakai air dengan suhu terlalu panas karena bisa membuat perineum terasa nyeri. Bersihkan dengan handuk bersih, tepuk-tepuk perlahan. Selalu bersihkan dari arah vagina ke anus agar bakteri dari rektum/anus tidak terbawa ke vagina.

* Payudara dan proses menyusui. Pada pemeriksaan ini, dokter juga akan menanyakan perkembangan menyusui, apakah lancar tanpa masalah, atau ada hambatan. Ini juga saat yang tepat bagi Anda untuk mengajukan pertanyaan seputar menyusui kepada dokter. Jika perlu, dokter dapat merujuk Anda ke konselor ASI.

* Dokter juga akan menanyakan apakah ada keluhan lain, misalnya apakah Anda lancar atau tidak buang air besar (BAB). BAB yang tidak lancar umumnya disebabkan oleh kurangnya konsumsi cairan dan serat atau trauma rasa sakit saat melahirkan dan khawatir luka jahitannya robek. Biasanya dokter akan menyarankan konsumsi air yang cukup, serta diet tinggi protein dan serat.


6 Minggu Usai Melahirkan

Pada saat ini, masa nifas umumnya sudah selesai dan dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan, seperti:

* Kondisi umum ibu, seperti berat badan dan tekanan darah. Umumnya, berat badan seorang ibu pasca persalinan sudah berkurang sekitar 3,5-4 kilogram. Sementara untuk tekanan darah sudah kembali ke normal, yaitu 120/80 mm/Hg.

* Produksi ASI, apakah lancar atau ada gangguan, seperti sumbatan pada saluran ASI, puting melesak ke dalam, atau terjadi infeksi payudara (mastitis) sehingga terasa bengkak. Beberapa dokter tidak melakukan pemeriksaan langsung namun menanyakan kelancaran proses laktasi. Jangan ragu untuk mengatakan masalah Anda selama pemeriksaan.

* Pemeriksaan ulang rahim, apakah ukuran rahim telah normal kembali, apakah mulut leher rahim (serviks) telah menutup, apakah masih ada sisa-sisa plasenta di dalam rahim yang dapat menyebabkan perdarahan dan infeksi, dan apakah episiotomi (jahitan pada perineum) telah sembuh.

* Konsultasi penggunaan kontrasepsi. Bagi ibu yang tak menyusui, haid pertama biasanya datang 5-8 minggu setelah persalinan. Untuk menghindari kesundulan, bicarakan tentang alat kontrasepsi mana yang paling cocok untuk Anda. Bagi ibu yang menyusui secara ekslusif, aktivitas ini bisa dijadikan metode kontrasepsi alami dengan syarat bayi belum berusia 6 bulan, Anda belum haid, dan bayi mendapat ASI eksklusif. (M&B/SW/Dok. Freepik)