Hatha, vinyasa, ashtanga, iyengar, kundalini, bikram, acro, dan hot yoga. Ya, mungkin Anda sudah mengenal jenis-jenis yoga yang ada di Indonesia. Lalu bagaimana dengan aqua yoga, atau sering juga dikenal dengan istilah aquatic yoga, water yoga, atau yoga air? Anda pernah melakukannya, Moms?
Tidak diketahui secara pasti asal-usul aqua yoga. Akan tetapi para instruktur yoga telah 'bereksperimen' melakukan gerakan yoga di dalam air selama beberapa dekade terakhir.
Francoise Barbira Freidman, Ph.D., seorang antropolog medis, mulai membuka kelas aqua yoga di University of Cambridge pada 1986. Bukunya yang berjudul Aqua Yoga for Pregnancy adalah informasi tertulis pertama tentang pose yoga yang dilakukan di dalam air serta latihan pernapasan bagi ibu hamil.
Cara Melakukan Aqua Yoga
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, aqua yoga adalah aktivitas yoga yang dilakukan di dalam air. Mengingat medianya berbeda, gerakan yoga di dalam air pun dimodifikasi sehingga bisa dilakukan oleh orang dengan level kebugaran yang berbeda-beda.
Biasanya, aqua yoga dilakukan di kolam renang yang tekanan air dan daya apungnya bisa mendukung gerakan dan pose yoga. Latihan aqua yoga sebaiknya dilakukan selama 30 hingga 45 menit di dalam air.
Menurut para ahli, aktivitas aqua yoga ini cukup efektif karena merupakan jenis latihan yang menyesuaikan postur yoga dengan lingkungan berair. Dari sudut pandang fisik, melakukan gerakan dan postur yoga dalam air menimbulkan stres pada sendiri yang lebih sedikit ketimbang saat dilakukan di atas matras. Beberapa gerakan yang dirasa sulit dilakukan di darat, bisa lebih mudah dilakukan di dalam air.
Seorang pelatih kebugaran asal India, Vinod Channa, menilai bahwa aqua yoga dan jenis latihan lainnya, punya banyak manfaat bagi kesehatan. Menurutnya, aqua yoga termasuk gerakan yang bersifat terapeutik karena menyediakan resistensi alami, memberikan dukungan ke seluruh bagian tubuh dan tidak menimbulkan dampak yang merugikan pada sendi.
"Olahraga ini sangat efektif bagi mereka yang memiliki masalah punggung, arthritis (peradangan sendi), dan cedera. Daya apung air memberi efek rileks pada tulang dan sendi. Melakukan peregangan dalam air juga dapat meningkatkan fleksibilitas dan kapasitas paru-paru. Selain itu, air adalah elemen penyembuh alami yang bersifat menenangkan," jelas Channa.
Sebagian instruktur yoga hanya menggunakan dinding dan lantai kolam renang sebagai media dalam melakukan aqua yoga. Sebagian lagi, memperbolehkan pelaku yoga untuk menggunakan swimming board atau swimming foam sebagai alat bantu.
Moms perlu tahu, latihan air cukup membantu penurunan berat badan dan membuat tubuh semakin bugar karena latihan ini dapat membakar 800 hingga 1.000 kalori dalam satu jam.
Pernapasan dan Keseimbangan
Anda tidak perlu bisa berenang untuk melakukan aqua yoga. Biasanya, jenis yoga ini dilakukan di kolam yang tidak terlalu dalam.
Namun perlu diketahui, inti dari yoga adalah pernapasan. Pada aqua yoga, kemampuan mengatur pernapasan benar-benar mendapat perhatian khusus karena ada beberapa gerakan yang dilakukan sambil menahan napas di dalam air.
Tantangan lain bagi pelaku aqua yoga adalah menahan keseimbangan. Bagi yang tidak terbiasa, tentunya tidak mudah untuk bisa melakukan pose yoga dan mempertahankannya selama beberapa menit tanpa terpengaruh gerakan air.
Aqua Yoga bagi Ibu Hamil
Mengingat gerakannya lebih fleksibel, aqua yoga juga disarankan untuk dilakukan oleh ibu hamil. Moms bisa mulai mempraktekkan yoga jenis ini ketika usia kehamilan memasuki trimester kedua.
Aqua yoga diyakini dapat membantu ibu hamil agar lebih rileks. Selain itu, aqua yoga juga bermanfaat untuk menguatkan otot dan membantu proses persalinan, terutama bagi Moms yang ingin melakukan waterbirth.
Mengingat aqua yoga dilakukan di kolam renang, tak banyak tempat yoga yang mengadakan sesi latihan yoga jenis ini, salah satunya adalah di Hotel Acacia, Jakarta Pusat.
Selamat mencoba aqua yoga, Moms! (Wieta Rachmatia/SW/Dok. Freepik)