Type Keyword(s) to Search
TODDLER

Tips Mengenalkan Anak dengan Tuhan

Tips Mengenalkan Anak dengan Tuhan

"Ma, Tuhan itu siapa sih? Ada di mana Tuhan itu?". "Kata nenek kalau aku jadi anak baik, aku nanti masuk surga. Surga itu apa, Ma?". Pernah mendapatkan pertanyaan semacam ini dari Si Kecil, Moms?

Konsep mengenai agama, surga, dan Tuhan tidaklah mudah dimengerti balita. Namun jangan khawatir Moms, tips berikut ini akan membantu Anda membuat yang abstrak itu menjadi nyata di benak Si Kecil.

Wajar memang jika di usia balita, rasa penasaran dan keingintahuan Si Kecil akan segala sesuatu yang sifatnya abstrak, cukup besar. Moms mungkin berpikir bahwa sekarang belum saatnya memberitahu buah hati mengenai konsep rohani dan spiritual karena ia belum mengerti. 

Namun Marianne Neifert, seorang dokter anak dan penulis buku Dr. Mom's Prescription for Preeschoolers: Seven Essenstials for the Formative Years, memiliki pendapat lain. Menurut Marianne, seperti dikutip www.babycenter.com, anak-anak memiliki sifat alami untuk mengetahui segala hal yang berhubungan dengan spiritual atau rohani. Oleh sebab itu, tak ada salahnya Anda mulai mengenalkan ia pada konsep spiritual melalui cara-cara sederhana berikut ini.


1. Memberitahu Mengenai Agama yang Dianut

Apa pun agama atau kepercayaan Moms dan Dads, Anda harus memberitahu kepada Si Kecil sesegera mungkin. Setelah itu, Anda harus mulai menentukan kira-kira seperti apa pendidikan spiritual yang akan Anda berikan kepadanya. Misalnya, apakah Anda berencana memasukkan anak Anda ke sekolah berbasis agama, mengikutsertakan dia kursus mengaji atau ke Sekolah Minggu, atau apakah Anda akan rajin mengajaknya ke rumah ibadah atau kegiatan keagamaan.

Sementara bagi Anda dan pasangan yang berbeda agama, Marianne menyarankan agar menggunakan pendekatan satu agama atau kepercayaan saja agar ketika anak mulai dewasa, ia tidak bingung akan adanya perbedaan keyakinan di antara orang tuanya.


2. Mengenalkan Aktivitas Rohani

Mengenalkan aktivitas rohani perlu dilakukan sedini mungkin. Anak-anak memang tidak akan mudah mengenal Tuhan, sama seperti ia sulit mengenali saudaranya yang tinggal di luar kota. Akan tetapi, jika Anda mengikuti saran Marianne berikut, hal ini bukan mustahil.

"Anda pasti ingin buah hati Anda mengenal saudaranya yang tidak bisa ia lihat setiap hari. Namun karena Anda sudah menyebut-nyebut nama mereka sejak Si Kecil masih bayi, ia mungkin akan akrab dengan saudara jauh itu. Hal ini dapat pula Anda terapkan untuk mengenalkan Tuhan dalam kehidupan anak. Sambil sering menyebut nama Tuhan, ajak ia melakukan ritual rohani seperti salat atau bernyanyi kidung rohani. Lama-kelamaan ia akan tahu bahwa Tuhan adalah sesuatu yang penting dalam hidupnya," jelas Marianne.


3.Menjawab dengan Jujur

Ketika buah hati Anda bertanya mengenai kemana perginya orang-orang yang meninggal, Anda tak usah bingung atau gugup menjawabnya. Katakan saja bahwa tak ada seorang pun yang tahu pasti ke mana mereka pergi.

Beberapa orang berpikir bahwa orang yang meninggal akan pergi ke surga untuk berada dekat dengan Tuhan. Akan tetapi ada juga orang berpikir bahwa mereka yang telah meninggal akan terlahir kembali dalam tubuh yang baru.

"Ada kalanya Si Kecil juga akan menanyakan pendapat Anda mengenai hal ini. Apabila Anda punya dasar agama yang kuat, maka jawablah sejujurnya. Di sisi lain, apabila Anda tidak tahu, maka katakan saja Anda memang tidak mengetahui dan masih berusaha mencari tahu kepada orang yang lebih berilmu," ungkap Marianne.


4. Belajar dari Keseharian

Kadang Anda tidak memerlukan sesuatu yang besar dan sulit untuk menjelaskan sesuatu. Keseharian Anda dan Si Kecil pun bisa menjadi alat untuk mengenalkan ia pada konsep spiritual.

Misalnya, ketika Anda membuka jendela kamar Si Kecil pada pagi hari, Anda bisa sambil berkata, "Lihat, hari ini sinar mataharinya cerah sekali. Matahari adalah ciptaan Tuhan." Atau pada malam hari sebelum tidur untuknya, ucapkan, "Selamat malam, Nak. Tuhan memberkatimu."


5. Menceritakan Kisah Nabi

Si Kecil perlu tahu bahwa di dunia ini banyak pemahaman tentang konsep agama dan Tuhan. Seperti di Indonesia, ada lima agama yang bisa Anda beritahu kepada anak.

Sekarang ini, Anda bisa dengan mudah menemukan buku bacaan yang menceritakan kisah nabi atau keagungan Tuhan. Bahkan Alquran dan Alkitab pun ada yang dibuat khusus untuk anak-anak sehingga memiliki gambar menarik di dalamnya. Anak-anak biasanya gampang tertarik pada hal visual.


6. Bangun Rutinitas Agama

Jika keluarga Anda memiliki akar agama yang kuat dalam beribadah, tentu hal ini akan membuat Si Kecil lebih mudah untuk mengenal Tuhan. Anda bisa memulainya dengan langkah sederhana seperti melakukan ibadah keluarga, salat berjamaah, atau berdoa bersama saat akan makan. Anda juga bisa menunjukkan foto masa lalu Anda ketika sedang dibaptis atau salat Ied di lapangan.


7. Lakukan Sesuatu yang Menyenangkan

Usia balita adalah usia bermain. Oleh sebab itu, Anda bisa menggunakan cara yang sama untuk mengenalkan Si Kecil pada konsep spiritual. Anda dapat menggunakan boneka tangan ketika menceritakan kisah Nabi Nuh bersama para binatang. Cara lain, adalah dengan menari dan bernyanyi, atau memutar CD serta DVD lagu rohani.


8. Bergabung dengan Komunitas

Jadilah contoh atau teladan yang baik bagi Si Kecil dengan bergabung dalam komunitas religius di lingkungan Anda, misalnya dengan ikut pengajian warga atau kebaktian.


9. Berdoa Setiap Hari

Beri tahu balita Anda bahwa doa bukan sesuatu yang hanya dilakukan ketika berada di gereja atau masjid saja. Katakan kepadanya, doa adalah cara ia berkomunikasi dengan Tuhan kapan pun ia mau. Jadi, ajak Si Kecil berdoa dan mengucap terima kasih kepada Tuhan setiap saat.


10. Biarkan Ia Berkreasi

Marianne mengatakan, anak balita kadang mengejutkan Anda dengan hal-hal tak terduga, termasuk hal spiritual. Biarkan Si Kecil memiliki imajinasi sendiri mengenai siapa Tuhan dan surga melalui gambar yang ia buat. Lantas, beri kesempatan baginya untuk menjelaskan gambar itu melalui bahasanya sendiri. Jawabannya mungkin akan membuat Anda tercengang, Di sisi lain, banggalah bahwa Si Kecil sudah mulai belajar memahami konsep Tuhan dan agama. (M&B/Wieta Rachmatia/SW/Dok. Freepik)