Banyak orang yang beranggapan bahwa bau bayi baru lahir hanyalah sebuah mitos. Beberapa menyebutkan bahwa wangi ini berasal dari produk bayi atau halusinasi orang tua baru akibat kurang tidur. Namun, sebuah studi terbaru yang dimuat dalam jurnal Frontiers in Psychology, mengatakan bayi memang memiliki wangi yang khas.
Media Pembentuk Bonding
Para ahli meneliti 30 wanita, 15 orang baru saja melahirkan dan 15 sisanya belum pernah menjalani persalinan, dan meminta mereka untuk mengidentifikasi wangi misterius pada bayi. Para ahli pun memonitor aktivitas otak mereka saat mencium wangi ini.
Ketika diberikan sebuah piama bayi dan diminta untuk menciumnya, otak para wanita ini ternyata menunjukkan aktivitas yang sama, yaitu lepasnya hormon dopamin akibat munculnya rasa bahagia. Reaksi ini terjadi pada semua wanita, namun lebih kuat dialami oleh mereka yang telah menjadi ibu.
Ahli biologi dari Monell Chemical Senses Center di Philadeplphia, AS, Johan Lundstrom, mengatakan bahwa otak wanita telah 'terprogram' untuk bisa mencium wangi ini sebagai salah satu bekalnya menjadi ibu.
"Hal ini merupakan salah satu mekanisme atau alat agar ibu bisa fokus pada anaknya," ujar Dr. Lundstrom. Aroma yang dimiliki bayi baru lahir ini menurut peneliti juga merupakan alat untuk membentuk ikatan kuat antara ibu dan anaknya.
Percobaan untuk meneliti wangi khas newborn sebenarnya sudah dilakukan sejak lama. Pada 1984, sebuah studi dilakukan pada beberapa ibu dengan memberikan 3 buah pakaian yang salah satunya adalah milik sang anak. Mereka diminta menebak yang mana pakaian bayinya, dan sebanyak 80 persen ibu menjawab dengan benar. Selanjutnya pada 2006, sebuah penelitian menemukan bahwa ibu bisa membedakan bau feses anaknya dengan anak lain.
Wangi Apa Sebenarnya?
Walaupun cukup banyak penelitian yang membahas mengenai aroma bayi baru lahir, namun tak ada seorang pun yang tahu pasti dari mana wangi tersebut berasal. Diprediksi, sama seperti aroma tubuh manusia pada umumnya, ini merupakan kombinasi dari beberapa faktor.
"Aroma tubuh merupakan senyawa kimia yang sangat sulit untuk diketahui jenisnya. Umumnya, manusia memiliki 120-130 bau, dan jenisnya bervariasi antara 1 individu dan individu lainnya," jelas Dr. Lundstrom.
Para ahli menebak, salah satu sumber bau tersebut adalah vemix caseosa, lapisan dan zat berwarna putih yang menyelubungi bayi ketika dilahirkan. Biasanya, suster akan membersihkan zat ini sesaat setelah persalinan, namun jejaknya mungkin saja masih tersisa di rambut atau lipatan tangan dan kaki.
Peneliti juga mengira, wangi ini berasal dari sisa air ketuban. Penelitian menyebutkan bahwa air ketuban memiliki wangi yang khas pada setiap ibu hamil. Hal ini juga yang mungkin menjadi sumber dari aroma bayi baru lahir.
Pada 1988, dilakukan penelitian terhadap 15 ibu untuk membuktikan apakah air ketuban memang memiliki bau yang berbeda. Masing-masing partisipan diberikan 2 botol air ketuban dan ternyata sebanyak 12 ibu bisa menjawab dengan benar yang mana air ketuban mereka.
Salah satu fakta yang menarik adaah bau khas newborn ini tidak berlangsung lama, umumnya hingga Si Kecil berusia 6 minggu. Seiring bayi bertambah besar, bau khas ini akan menghilang dan mungkin saja digantikan dengan bau produk kosmetik atau minyak tertentu yang Anda pakaikan pada Si Kecil. (M&B/SW/Dok. Freepik)