Type Keyword(s) to Search
BABY

Metode Spoon Feeding untuk Mudahkan Pemberian MPASI

Metode Spoon Feeding untuk Mudahkan Pemberian MPASI

Moms pasti sudah tahu bahwa setelah usia 6 bulan, Si Kecil perlu diberikan makanan pendamping ASI (MPASI). Namun dalam prosesnya, memberikan MPASI untuknya bukanlah perkara mudah. Sebab anak Anda akan merasakan tekstur dan rasa yang baru pertama ia kenali.

Untuk mempermudah pemberian MPASI, ada beberapa metode yang bisa Moms lakukan. Seperti BLW atau baby lead weaning, yaitu memberikan makanan dengan sentuhan dan indra pengecap. Dan selain itu, ada pula metode lain yang dikenal dengan spoon feeding atau metode puree.


Dilakukan Secara Bertahap

Metode puree atau spoon feeding ini merupakan yang paling umum diterapkan oleh para ibu. Metode ini didasarkan pada prinsip bahwa pemberian makanan padat pada Si Kecil perlu dilakukan secara bertahap, sebab ia butuh waktu untuk menyesuaikan diri dengan pola makan yang awalnya hanya ASI. Untuk melakukan metode ini, ada 5 tahapan yang perlu Moms lakukan. Berikut penjelasannya:

1. Bubur susu

Sebagai permulaan, berikan Si Kecil makanan semi-cair, misalnya tepung beras yang diperkaya zat besi atau tepung kacang hijau yang dicampur dengan ASI (bubur susu). Perhatikan tingkat kekentalan saat menyajikan bubur susu untuk Si Kecil. Bubur perdana Si Kecil sebaiknya dibuat dari 1 sendok teh tepung beras yang dilarutkan dengan 5 sendok teh ASI.

Supaya proses pemberian MPASI pertama kali bisa dilewati dengan mudah, American Academy of Pediatric (AAP) menyarankan agar bayi diberikan sedikit ASI terlebih dahulu sebelum makan, baru suapi beberapa sendok kecil bubur susu. Selesai makan, berikan lagi ia ASI.

Hal ini bisa mencegah Si Kecil rewel karena lapar. Ketika ia mulai terbiasa dengan makanan padat, secara bertahap tingkatkan kekentalan bubur susunya. Misalnya dengan menambah 1 sendok teh tepung beras dan mengurangi 1 sendok teh ASI, begitu seterusnya.

2. Puree

Setelah bubur susu, pelan-pelan kenalkan Si Kecil dengan syauran dan buah-buahan yang disaring atau diblender. Kenalkan satu per satu jenis makanan baru pada Si Kecil. Tunggu dan amati selama 4-7 hari sebelum Anda mengenalkan jenis makanan lainnya. Ini dilakukan untuk mengetahui apakah Si Kecil alergi terhadap makanan tertentu atau tidak.

3. Nasi tim utuh

Pada usia delapan bulan, Anda bisa mengurangi pemberian makanan saring untuk melatih Si Kecil mengonsumsi makanan yang lebih padat. Coba berikan makanan yang hanya dihaluskan dengan cara ditekan menggunakan sendok. Bila Si Kecil mampu menerimanya, berikan ia makanan dalam bentuk nasi tim utuh.

4. Finger food dan camilan

Mulai usia delapan bulan, Anda bisa memberikannya finger food untuk melatihnya makan sendiri. Supaya terhindar dari bahaya tersedak, pastikan finger food yang Anda berikan lunak, mudah ditelan, dan dipotong dalam potongan yang kecil.

Anda bisa memberikan potongan buah, pasta lunak, keju, atau biskuit bayi yang langsung hancur jika terkena air liur. Hindari memberikan camilan berdekatan dengan waktu makan, karena dapat menganggu porsi makan utamanya.

5. Menu keluarga

Menjelang usia satu tahun, Anda bisa menyamakan menu makan Si Kecil dengan menu makanan keluarga (dengan bumbu yang tidak terlalu banyak, pedas, terlalu asin atau manis). Berikan ia satu porsi makanan yang terdiri dari nasi yang dibuat terpisah (sedikit lebih lunak dari yang biasa Anda makan) ditambah lauk dan sayurannya.

Si Kecil juga sudah bisa Anda ajarkan makan sendiri menggunakan sendok, garpu, dan gelas. Berikan pula jenis makanan yang mudah ia ambil dengan sendok dan dapat ia masukkan ke mulutnya namun tidak cepat tumpah, seperti mashed potato. (M&B/Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)