Type Keyword(s) to Search
TODDLER

Kasus Pengasuh Anak Memberi Obat pada Balita

Kasus Pengasuh Anak Memberi Obat pada Balita

Moms, hati-hati ya dalam memilih pengasuh. Jangan sampai Anda mengalami peristiwa seperti yang terjadi pada anak-anak dari seorang ibu di Jakarta bernama Vierza Belinna (23).

Baru-baru ini, publik dikejutkan oleh berita viral tentang pengasuh yang memberikan obat kepada anak yang diasuhnya. Sang ibu, Vierza Belinna, menuturkan bahwa pelaku bernama Ju, pekerja rumah tangga yang sudah bekerja di rumahnya selama sekitar tiga bulan.

Vierza mengaku awalnya tidak memiliki masalah dengan kinerja Ju. "Malahan, dia saya anggap paling baik dari semua asisten rumah tangga saya. Dia baik kelihatannya sama anak-anak. Pokoknya kerjanya bagus," ujar Vierza seperti dilansir Tribunnews.

Masalah timbul ketika Ju melanggar perjanjian untuk tidak membawa anak-anaknya keluar rumah. Ju mengajak anak-anak Vierza ke rumahnya yang kebetulan berada tak jauh dari rumah majikannya.

"Karena suami saya mau tahu keadaan anak-anaknya, dia teleponlah ART saya ini. Terus dia kaget karena anak saya dibawa ke rumahnya. Suami saya pun negor karena perjanjiannya, anak saya jangan dibawa keluar," kata Vierza. 

Tidak lama setelah kejadian itu, Ju mengundurkan diri dengan alasan khawatir akan melanggar peraturan yang ada di rumah tersebut. Karena Ju mengundurkan diri, Vierza pun pulang ke rumah guna mengecek keberadaan kedua anaknya. 

Ketika Vierza tiba di rumah, anak-anaknya tengah tertidur pulas. Akan tetapi, ia melihat anak keduanya yang bernama GSN (4 bulan), tidur tidak seperti biasanya.

"Ini dia kayak orang tidur, tapi tidak bangun-bangun. Saya tepok-tepok tangan ke depan wajahnya, dia tidak bangun. Saya goyang kakinya, dia pun tidak bangun," ungkap Vierza.

Kecurigaan mulai timbul ketika Vierza menemukan botol sisa susu anaknya. Menurutnya, botol tersebut mengeluarkan bau anggur. Vierza sempat bertanya kepada tetangganya, dan mereka mengonfirmasi ada bau semacam anggur merah di botol susu tersebut.

Khawatir terhadap anaknya, Vierza membawa GSN ke rumah sakit. Setelah menunjukkan botol susu yang beraroma aneh, dokter menyebutkan bahwa susu tersebut telah dicampur dengan obat alergi yang mengandung alkohol. Vierza dan suaminya langsung melaporkan ke pihak RT dan menginterogasi Ju.

Awalnya, Ju tidak mengaku. Namun setelah diancam akan dilaporkan ke polisi, sang pengasuh pun akhirnya mengaku telah mencampurkan obat pada susu anaknya agar anak tersebut tertidur dan tidak rewel.

"Ju mengaku baru tiga hari memberi anak saya campuran obat ke susu agar dia bisa mengerjakan kerjaan rumah. Dia memberi obat supaya anak saya tidak rewel," kata Vierza. Namun karena kasihan, Vierze memilih untuk tidak melaporkan peristiwa ini ke kantor polisi.


Selektif Memilih Asisten

Moms tentunya tidak mau mengalami peristiwa seperti ini. Oleh sebab itu, sangat disarankan Anda bersikap ekstra hati-hati dan selektif ketika memilih asisten rumah tangga atau pengasuh.

Sebelum mempekerjakan ART atau pengasuh, Anda perlu menanyakan soal pengalamannya dalam bekerja dan pendapatnya soal pekerjaan tersebut, seperti:

1. Apa yang disukai dari profesi pengasuh?

2. Apa yang paling disukai soal bekerja dengan anak-anak?

3. Apa yang diketahui soal pengasuhan?

4. Apa yang harus dilakukan apabila anak susah tidur dan makan?

5. Bagaimana cara mendisiplinkan anak?

Selain itu, Moms juga harus memerhatikan hal-hal berikut ketika memutuskan untuk menyewa jasa ART dan pengasuh:

1. Pastikan calon pengasuh memiliki referensi yang terpercaya. Jangan mempekerjakan orang yang tidak dikenal atau tak memiliki rekam jejak profesi sebelumnya.

2. Lakukan wawancara secara langsung. Amati cara berbicara dan isi pembicaraannya. Guna memastikan calon pengasuh benar-benar menyukai bekerja dengan anak-anak, amati raut wajahnya ketika ia berinteraksi dengan buah hati Anda. Nanti akan terlihat apakah ia tulus atau justru terpaksa.

3. Tanyakan pengalamannya dalam mengasuh anak, termasuk berapa lama ia bekerja dan apakah pernah mendapatkan pelatihan tertentu.

4. Amati bahasa tubuhnya. Anda harus waspada jika calon pengasuh menolak untuk melakukan kontak mata, terlihat ragu, atau melakukan gerakan tangan yang berlebihan saat menjawab pertanyaan.

5. Minta calon pengasuh untuk melakukan interaksi dengan anak. Amati cara ia berkomunikasi dengan anak, termasuk tutur kata yang digunakan saat berbicara dengan buah hati Anda. (Wieta Rachmatia/SW/Dok. Freepik)