Type Keyword(s) to Search
ASK THE EXPERT

Bagaimana Metode Belajar yang Tepat untuk Anak ADHD?

Bagaimana Metode Belajar yang Tepat untuk Anak ADHD?

T: Saya ibu seorang anak yang saat ini berusia 4 tahun. Anak saya pernah mengikuti tes IQ dan hasilnya ia tergolong anak superior, tetapi ia juga divonis mengidap ADHD. Bagaimana metode belajar yang tepat untuknya?

J: Diagnosa ADHD, attention deficit and hyperactivity disorder, juga perlu ditegakkan lewat berbagai tes psikologis (bukan hanya intelegensi), sensoris, neurologis dan observasi berkelanjutan di setting rumah maupun sekolah oleh praktisi dan ahli di bidangnya.

Saya paham sekali bahwa prosesnya seringkali tidak mudah, tetapi harus dilalui agar kita tidak membiasakan label maupun misdiagnosis dan nantinya penanganan yang berlebihan ataupun kurang tepat pada anak di usia dini.

Dalam pengalaman saya sebagai psikolog dan pendidik, diagnosis ADHD di usia 4 tahun cenderung sulit, kecuali ada tanda perilaku lain seperti hambatan sosialisasi atau gangguan tahapan perkembangan lain seperti bahasa.

Sebagian anak juga punya kecenderungan temperamen dengan tingkat aktivitas tinggi, kesulitan mengikuti pola rutin ataupun beradaptasi, mudah bosan dalam kegiatan, yang menyebabkan ia mendapat label ini, padahal belum tentu ADHD.

Pola belajar anak usia 4 tahun membutuhkan banyak kegiatan di dalam maupun di luar ruangan, dengan rentang waktu yang tidak terlalu panjang. Pastikan materi yang disampaikan relevan dengan kehidupan anak dan memancing keingintahuan.

Untuk membantu anak berkonsentrasi dan perlahan bisa belajar mandiri, tumbuhkan kebiasaan baik, misalnya jadwal belajar teratur setiap habis mandi sore walaupun hanya 10 menit sehari di usia ini. Bentuknya bisa membaca bersama, bermain balok atau memasak sesuai kesukaannya.

Perhatikan posisi duduk dan anggota tubuh anak, persiapkan ruangan yang nyaman, letakkan peralatan di area terjangkau tanpa harus repot mencari dan pastikan dirapikannya kembali. Di sisi lain, pastikan juga kebutuhan bergeraknya terpenuhi dengan berbagai kegiatan olahraga maupun seni yang menyalurkan energi.

Berikan aktivitas transisi saat berpindah dari satu kegiatan ke kegiatan lainnya. Berbagai tanda bergambar yang ditempel juga akan membantu penerapan disiplin di sekolah maupun rumah. Banyak strategi yang akan terus Anda pelajari, yang pasti keterlibatan orang tua untuk terus memberikan stimulasi dan membuat anak yakin akan kemampuannya sendiri adalah faktor kunci.

Dijawab oleh Najeela Shihab, Psikolog, Pemerhati, dan Penggiat Pendidikan

(M&B/Nanda Djohan/NA/SW/Dok. Freepik)