Type Keyword(s) to Search
BUMP TO BIRTH

5 Hal yang Sangat Mengganggu saat Hamil di Trimester 1

5 Hal yang Sangat Mengganggu saat Hamil di Trimester 1

Kehamilan merupakan momen yang sangat membahagiakan bagi sebuah pasangan yang sudah menikah, terutama jika itu adalah kehamilan pertama Anda, Moms. Saat hamil, terjadi banyak perubahan dalam tubuh Anda akibat adanya perubahan hormon.

Nah, perubahan hormon yang dialami bumil ini bisa menimbulkan rasa tidak nyaman pada Anda, dan tidak sekadar memengaruhi kondisi fisik, tapi juga kondisi psikologis. Jika dibiarkan, bukan tidak mungkin gangguan-gangguan tersebut bisa berdampak buruk pada kesehatan kehamilan Anda dan janin di kandungan.

Apa saja gangguan-gangguan yang muncul saat Anda hamil trimester pertama ini, Moms? Berikut penjelasannya.


1. Mual dan Muntah

Mual dan muntah merupakan keluhan yang sering dialami oleh wanita saat hamil. Keluhan yang populer dengan istilah morning sickness ini dialami lebih dari setengah ibu hamil pada trimester pertama kehamilannya.

Penyebabnya, perubahan fisiologis pada ibu hamil. Perubahan hormon progesteron yang berfungsi menenangkan otot polos rahim juga berpengaruh pada otot polos di saluran cerna. Akibatnya, pengosongan lambung terhambat sehingga lambung terisi gas yang menyebabkan mual dan muntah.

Pada sebagian besar wanita hamil, morning sickness akan hilang sendiri setelah trimester pertama atau 12-16 minggu usia kehamilannya. Namun sebagian kecil, sekitar 20 persen, mual muntah dapat berlanjut hingga kehamilannya cukup bulan.


2. Mudah Lelah

Apakah Anda tiba-tiba kehabisan napas saat naik tangga, padahal sebelumnya Anda biasa-biasa saja? Ini karena Anda sedang hamil, Moms. Melonjaknya hormon progesteron di awal kehamilan bisa membuat bumil mudah lelah dan mengantuk. Selain itu, janin yang berkembang di dalam perut Anda memerlukan oksigen juga. Dan hal ini bisa terus berlanjut selama kehamilan Anda, terutama karena bayi Anda yang sedang tumbuh mulai menekan paru-paru dan diafragma Anda.

Untuk mengatasinya, pastikan Moms mengonsumsi makanan yang sehat dan kaya gizi, sehingga Anda akan punya lebih banyak energi untuk menjalani aktivitas sehari-hari. Di samping itu, pastikan juga Moms memiliki kualitas tidur yang baik.


3. Mood Swing

Kehamilan memiliki efek yang kuat terhadap perubahan mood. Karena itu, selama kehamilan, sangat normal apabila calon Moms mengalami mood swing, emosi dan suasana hati yang naik turun. Sebagian besar ibu hamil mengalaminya. Ada yang mengalami hal itu masih dalam batas-batas yang ringan dan mudah diatasi, tapi ada juga yang sudah hampir mencapai tahap depresi. 

Penyebabnya juga sama, perubahan hormon. Hormon HCG (human chorionic gonadotrophin) yang berfungsi menaruh embrio di lapisan rahim dan membentuk plasenta, meningkat tajam. Nah, perubahan hormon HCG ini akan menyebabkan morning sickness yang berdampak pada fisik dan mental. Peningkatan hormon estrogen dan progesteron selama kehamilan di trimester pertama juga akan membuat mood Anda naik turun. Kombinasi antara perubahan hormon, rasa lelah, khawatir akan persalinan, dan rasa cemas membuat Anda jadi sangat emosional dan sensitif.


4. Kram Perut

Gangguan yang juga sering dialami ibu hamil pada trimester pertama adalah kram perut. Menurut dr. Ardiansyah Dara Sp.OG, M.Kes., ibu hamil memang kerap mengalami kram di bagian perut. Hal ini normal dan umumnya tidak berbahaya. Akan tetapi, kram perut saat hamil yang disertai dengan gejala-gejala lain patut Anda waspadai Moms, karena dapat membahayakan kandungan.

Untuk mengatasinya, Moms bisa coba beberapa tips berikut:

* Saat Moms merasakan kram perut, cobalah untuk tetap rileks dan tidak panik.

* Usahakan untuk melakukan gerakan secara perlahan-lahan, seperti bangun dari tempat duduk. Jika kram menyerang, bungkukkan badan ke arah sumber sakit untuk membantu meredakan nyeri.


5. Infeksi Saluran Kemih

Saat hamil, seorang ibu berisiko terkena infeksi saluran kemih (ISK). Menurut organisasi March of Dimes, sekitar 10 persen ibu hamil mengalami infeksi saluran kemih di masa kehamilannya. American Pregnancy Association (APA) juga menambahkan kalau risiko ISK memang meningkat pada wanita hamil, mulai dari kehamilan minggu ke-6 hingga minggu ke-24.

90 persen ISK disebabkan oleh bakteri Escherichia coli. Bakteri lain yang juga bisa menyebabkan ISK adalah Staphylococcus saprophyticus, seperti yang disebutkan oleh WHO. Bakteri-bakteri ini bisa berkembang di setiap bagian dari saluran kandung kemih Anda, mulai dari ginjal, berlanjut ke ureter, dan berakhir di uretra.

Untuk mencegah dan mengurangi risiko ISK, Anda bisa melakukan langkah-langkah berikut ini:

* Setelah buang air kecil, lap vagina dari depan ke belakang.

* Jangan lupa mencuci bersih kulit di area anus dan vagina.

* Hindari penggunaan vaginal douches, bedak, dan deodoran semprot ke vagina.

* Banyak minum dapat mengeluarkan bakteri dari sistem urine Anda.

* Segera kosongkan kandung kemih ketika Anda sudah ingin buang air kecil, atau tiap 2-3 jam.

* Buang air kecil sebelum dan sesudah seks.

* Kenakan celana dalam berbahan katun. (M&B/SW/Dok. Freepik)