Hampir semua wanita yang sedang hamil pasti mengalami mual muntah, terutama pada saat trimester awal kehamilan. Gejala yang lebih akrab dikenal dengan sebutan morning sickness ini pastinya merupakan periode yang sulit dilewati dan jadi kondisi yang membuat bumil merasa tidak nyaman selama menjalani masa kehamilan.
Penyebab Morning Sickness pada Ibu Hamil
Dikutip dari situs WebMD, sekitar 90 persen wanita mengalami mual atau muntah selama kehamilan. Ada banyak faktor yang memengaruhi morning sickness, salah satunya adalah perubahan hormon beta hCG (Human Chorionic Gonadotrophin). Hormon ini hanya ditemukan pada tubuh ibu hamil yang dibuat oleh embrio segera setelah pembuahan dan dibutuhkan untuk pertumbuhan jaringan plasenta.
Hormon kehamilan ini berdampak pada meningkatnya produksi progesteron oleh indung telur, sehingga menekan menstruasi dan menjaga kehamilan. Produksi hormon beta hCG akan meningkat secara bertahap hingga usia kehamilan 12-14 minggu, kemudian jumlahnya cenderung stagnan.
Peningkatan hormon hCG juga akan berimbas pada sistem penciuman bumil yang menjadi lebih peka dan sensitif. Inilah yang membuat bumil mudah mual bahkan hingga muntah ketika mencium bau-bau tertentu di sekelilingnya.
Dampak Positif Morning Sickness
Saat mengalami mual muntah atau morning sickness, Moms tentunya akan sering keluar masuk kamar mandi. Meskipun begitu, di balik tahapan yang mengganggu dan merepotkan tersebut, sebenarnya ada kabar gembira untuk Anda yang kerap mengalami mual muntah ini, Moms.
Menurut studi yang dilakukan oleh Hospital for Sick Children di Toronto, Kanada, peningkatan hormon hCG saat masa kehamilan yang mengakibatkan Anda menjadi sering mual dan muntah ternyata berfungsi untuk mempertahankan kehamilan dan mengurangi risiko keguguran, menurunkan risiko cacat pada janin, serta menghindari janin lahir dengan berat badan rendah dan ukuran tubuh pendek.
Studi ini dilakukan terhadap 850.000 wanita hamil di lima negara berbeda. Riset yang dilakukan selama 20 tahun (1992-2012) tersebut mengamati apakah ada dampak pada bayi ketika bumil mengalami mual dan muntah. Hasilnya, ibu yang kerap mengalami morning sickness cenderung melahirkan bayi yang lebih sehat, baik dalam berat maupun panjang tubuh, dan menurunkan risiko bayi prematur.
Kaitan Morning Sickness dan IQ Bayi
Tidak hanya itu, studi yang dipublikasikan dalam Journal of Pediatrics tersebut juga menemukan bahwa ibu yang mengalami morning sickness selama kehamilan cenderung memiliki anak yang ber-IQ tinggi. Dengan menguji 121 anak berusia 3-7 tahun di Kanada, penelitian ini menemukan bahwa memori dan kemampuan bahasa anak-anak yang lahir dari ibu yang mengalami morning sickness memiliki skor tinggi. Sebanyak 21 persen anak yang lahir dari ibu yang mengalami morning sickness mencetak angka 130 atau lebih pada skala IQ. Jumlah skor yang sama hanya dicapai oleh 7 persen anak yang lahir dari ibu yang tidak mengalami morning sickness.
Penjelasannya, para ahli menduga bahwa peningkatan hormon hCG berperan dalam melindungi bumil dari makanan yang terkontaminasi, lewat respons mual dan muntah. Alhasil, kebutuhan nutrisi dan tumbuh kembang janin lebih terjaga dan terhindar dari berbagai macam risiko selama kehamilan.
Yang Perlu Diperhatikan dan Diwaspadai
Meskipun ada dampak positif dari morning sickness yang diderita bumil, hal ini tidak berarti Anda bisa mengabaikan kondisi mual muntah yang Anda alami. Sebagian besar kasus mual muntah memang tidak membahayakan, tapi gangguan ini tetap perlu ditangani dan jika perlu dikonsultasikan pada dokter Anda.
Moms juga perlu mewaspadai ketika kondisi mual dan muntah ini menjadi tidak wajar. Kondisi tersebut dikenal dengan nama Hyperemesis Gravidarum (HG). Penderitanya akan mengalami mual dan muntah berlebihan.
Kondisi ini bisa berdampak pada kesehatan janin, karena adanya penurunan berat badan sang ibu. Kekurangan nutrisi dan masalah metabolik juga menjadi faktor lainnya, yang menghambat pertumbuhan janin. Jika tidak segera ditangani, bukan mustahil malah akan membahayakan janin Anda, Moms. (M&B/SW/Dok. Freepik)