Type Keyword(s) to Search
BUMP TO BIRTH

Polihidramnion pada Kehamilan (2)

Polihidramnion pada Kehamilan (2)

Polihidramnion atau hidramnion merupakan salah satu masalah kehamilan yang sulit untuk dideteksi. Tercatat 1 dari 250 bumil di dunia mengalaminya. Dilansir whattoexpect.com, berikut adalah hal-hal yang harus Anda waspadai dan cara menanganinya.


Harus Diwaspadai
Agar Anda mendapat penanganan yang tepat, ada beberapa gejala polihidramnion yang harus diwaspadai.

 

1.  Perut terasa kembung, lebih kencang, kulit perut tampak lebih mengilap, dan rasa sakit di bagian perut ketika berjalan.
2.  Perut bumil tampak begitu besar dan punggung terasa nyeri.
3. Ukuran perut bumil usia 6 bulan tampak seperti usia kehamilan 8-9 bulan.
4. Rahim ibu tumbuh lebih cepat dari biasanya dan sering merasa sesak napas, atau tidak dapat merasakan gerakan janin.
5. Cairan yang berlebihan membuat denyut jantung janin lebih sulit dideteksi. Bagian tubuh calon bayi, seperti kepala, kaki, lengan, dan pantat pun jadi sulit diraba.

 

Banyaknya cairan ketuban dalam perut menyebabkan rahim ibu membesar dan meningkatkan kelahiran prematur, atau pecah ketuban dini. Hal ini disebabkan ruang rahim yang lebih luas membuat posisi bayi menjadi tidak stabil dan mengalami sungsang setelah melahirkan, serta otot rahim yang terlalu besar menjadi lebih sulit mengecil karena ketuban berlebih. Kekhawatiran yang timbul adalah perdarahan berat hingga risiko kematian pada bayi, karena berisiko keluarnya tali pusat janin.


Cara Menangani dan Mencegah
Salah satu cara mengetahui polihidramnion adalah dengan melakukan tes darah dan USG untuk mengetahui kemungkinan adanya diabetes pada bumil. Jika kondisi cukup mengkhawatirkan, bumil biasanya mendapatkan perawatan di rumah sakit atau mendapatkan tindakan amniosentesis—memasukkan jarum suntik ke dalam kantong air ketuban untuk mengeluarkan sebagian cairan. Tindakan persalinan prematur dengan Caesar juga merupakan salah satu upaya para dokter menyelamatkan bayi dan ibu. Untuk mencegah terjadinya polihidramnion, sebaiknya Anda tidak terlalu banyak mengonsumsi makanan berkadar garam tinggi, dan menerapkan pola hidup sehat saat hamil, seperti tetap berolahraga serta menjauhi rokok dan alkohol. (Gita/DMO/Dok. M&B)