Type Keyword(s) to Search
FAMILY & LIFESTYLE

Tips Menata Hati Setelah Perselingkuhan

Tips Menata Hati Setelah Perselingkuhan

#Layanganputus! Tagar atau hashtag inilah yang sempat mencuri perhatian di media sosial dalam beberapa hari. Konon, #layanganputus merupakan curahan hati seorang ibu yang suaminya berselingkuh dengan wanita lain.

Perselingkuhan memang kerap menimbulkan luka yang mendalam. Dalam kisah #layanganputus, wanita yang disapa dengan mommi Asf tersebut mengaku telah bercerai dengan suaminya yang ternyata diam-diam memiliki istri lain. Selain mengobati hatinya yang terluka, Asf juga harus bekerja keras menghidupi keempat putranya yang masih kecil-kecil karena sang mantan suami sudah tidak membiayai kebutuhan mereka.

Dalam kehidupan nyata, kisah Asf juga dialami oleh beberapa Moms. Hanya saja, sebagian wanita bisa mempertahankan rumah tangga mereka setelah dihantam badai perselingkuhan.

Namun menata hati setelah dibuat hancur bukan perkara mudah. Diperlukan usaha keras dari kedua belah pihak agar rumah tangga kembali harmonis. 

Menurut Ajeng Raviando, psikolog di Teman Hati Konseling, rasa sakit hati yang tak kunjung padam merupakan reaksi wajar atas peristiwa traumatis tersebut. Hampir semua istri pasti berubah setelah mengetahui suaminya berselingkuh. Emosi-emosi negatif yang saling bercampur merupakan kondisi yang sulit untuk dipahami.


Memaafkan

Namun kunci utama dari keberhasilan menata kembali rumah tangga setelah terjadi perselingkuhan adalah memaafkan. Tentu saja, hal ini bukan perkara mudah. Selain karena ada faktor kebohongan, perselingkuhan menyangkut hal terpenting dalam pernikahan, yaitu kepercayaan, komitmen, dan kesetiaan. Meski begitu, Moms perlu mengingat satu hal yang terpenting, yaitu memaafkan bukan dilakukan hanya untuk menguntungkan suami, melainkan juga sangat bermanfaat untuk diri sendiri.

Anda bisa memulai proses memaafkan dengan memahami kejadian yang menyakitkan tersebut dari sudut pandang yang lebih luas dan positif. Namun apabila Anda masih memendam kemarahan dan sakit hati pada suami, Anda tetap bisa menjalani kehidupan yang lebih bahagia dengan menerapkan penerimaan (acceptance). 

Kalaupun ada yang ingin Anda ubah, menurut Ajeng, perubahan lebih ditujukan bagi diri sendiri. Fokuslah pada proses pemulihan diri dari trauma perselingkuhan dengan meminta bantuan pihak-pihak yang Anda percaya. Pusatkan perhatian dalam mengurus anak dan hal-hal yang membuat Anda senang dan bahagia.

Apabila trauma terhadap perselingkuhan suami pada masa lalu sudah menimbulkan kecemasan dan kecurigaan yang berlebih, sebaiknya Anda meminta bantuan psikolog. Jika perlu, ajak pula suami untuk berkonsultasi agar bisa mengerti apa yang Anda rasakan selama ini. Dengan saling mendukung dan memahami diharapkan secara bertahap, Anda bisa memupuk rasa percaya kepada suami dan bahagia bersamanya.

Untuk mempermudah proses memaafkan, Anda bisa mengikuti tips berikut ini:

1. To be better than bitter. Memaafkan mengandung arti bahwa Anda bersedia untuk melangkah ke depan dan menjadi lebih arif dalam menghadapi hidup. Jadi pilihannya ada di tangan Anda: to be better or bitter.

2. Tingkatkan keintiman emosional. Ungkapkan kekecewaan maupun rasa sakit hati Anda. Katakan pada suami apa yang ingin Anda lakukan untuk memupuk kepercayaan kembali. Tingkatkan kuantitas dan kualitas hubungan intim agar Anda dan pasangan bisa tetap hangat. Moms tentu tahu, hubungan seksual bisa mempererat keintiman rumah tangga.

3. Berfokus pada diri sendiri. Banyak sekali cara yang bisa Anda lakukan untuk mengalihkan perhatian dari kesalahan suami dan lebih berfokus pada diri sendiri. Mulailah dari hal-hal sederhana seperti meluangkan waktu untuk diri sendiri, menekuni hobi lama, atau bepergian dengan sahabat.


Instropeksi

Setelah memaafkan, ada baiknya Anda juga instropeksi diri. Bukan tak mungkin, salah satu alasan pasangan untuk berselingkuh adalah karena sikap Anda.

Di sisi lain, melakukan instropeksi bukan berarti Anda yang bersalah. Memperbaiki sikap merupakan salah satu cara agar pasangan kembali jatuh cinta kepada Anda. Tunjukkan kepadanya, bahwa Anda juga bisa berubah demi kelangsungan rumah tangga Anda.

Dengan sama-sama melakukan instropeksi, Anda dan pasangan bisa mengetahui kesalahan masing-masing. Setelah instropeksi, Anda dan pasangan tentunya juga harus bisa menerima kekurangan serta kelebihan masing-masing. (Wieta Rachmatia/SW/dok. Freepik)