Salah satu penyakit yang rentang menyerang bayi pada masa pergantian musim sekarang ini adalah batuk dan pilek. Kondisi ini tentu tidak hanya membuat Si Kecil menderita, tapi juga Anda yang kerepotan untuk segera mengobati dan menghilangkan penyakit tersebut dari Si Kecil, baik dengan obat modern maupun obat tradisional.
Pemberian Daun Sirih untuk Mengatasi Batuk Pilek pada Bayi
Nah, berkaitan dengan batuk pilek yang kerap menyerang bayi, beberapa waktu lalu di media sosial marak mengenai postingan maupun link seputar khasiat daun sirih untuk bayi yang menderita batuk pilek. Postingan tersebut dibuat oleh seorang ibu asal Malaysia yang bernama Shikin Jaiz lewat Facebook. Ia mengobati bayinya yang tengah mengalami hidung tersumbat karena batuk pilek.
Sang ibu menggunakan daun sirih sebagai obat tradisional untuk mengatasi masalah hidung tersumbat itu. Caranya, dengan menempelkan daun sirih pada tubuh Si Kecil yang bisa membuat cairan yang menyumbat hidungnya keluar.
Ini cara yang dilakukan oleh sang ibu:
1. Panaskan daun sirih di atas api lilin hingga layu.
2. Sebaiknya siapkan 2 helai daun sirih, satu untuk di dada, dan satu helai lagi di punggung bayi.
3. Oleskan balsam pada daun sirih.
4. Taruh daun sirih yang sudah dioleskan balsam di dada dan punggung bayi.
Sang ibu pun memperlihatkan foto bayinya yang berhasil mengeluarkan cairan kental dari hidungnya setelah ia bersin, usai ditempelkan daun sirih di dadanya.
Mengatasi Batuk Pilek pada Bayi
Batuk pilek memang sudah menjadi 'langganan' penyakit pada bayi. Namun pengobatan tradisional seperti disebutkan di atas belum terbukti secara ilmiah dan belum ada rekomendasi pemakaian daun sirih dari para dokter terhadap kasus batuk pilek sejauh ini. Dalam dunia kedokteran sendiri, batuk pilek pada anak sebagian besar disebabkan oleh infeksi virus, itu artinya Si Kecil akan sembuh dengan sendirinya tanpa perlu pemberian obat-obatan.
Berikut ini tips mengatasi batuk pilek pada bayi, seperti dijelaskan oleh dr. Martinus M. Leman, DTMH, Sp.A, Dokter Spesialis Anak dari Siloam Hospitals TB Simatupang, Jakarta Selatan.
1. Batuk pilek pada bayi sebagian besar disebabkan oleh infeksi virus. Meskipun mengganggu dan kadang disertai demam, umumnya bayi masih aktif saat terkena batuk pilek. Infeksi virus juga akan hilang dengan sendirinya dalam waktu 3-5 hari.
2. Jika Si Kecil tidak terlalu terganggu dengan gejala batuk dan pileknya, Moms tidak perlu terlalu khawatir. Misalnya, ia batuk dan pilek namun masih aktif, gesit, dan mau makan, biasanya infeksi ini masih ringan dan tidak parah. Dalam kondisi ini dapat ditunggu 3-5 hari, apakah anak membaik atau tidak. Namun jika tidak ada perubahan, Moms bisa mempertimbangkan untuk membawa bayi ke dokter.
3. Batuk pilek juga bisa disebabkan oleh alergi. Biasanya bila terjadi karena alergi, Si Kecil tidak mengalami demam. Gejalanya pun hanya muncul saat tertentu, misalnya malam hari. Perhatikanlah pola batuk pileknya, sehingga bisa diketahui kira-kira apa pencetusnya.
4. Hindari membeli antibiotik sendiri untuk mengobati batuk pilek. Sekali lagi, batuk pilek sebagian besar disebabkan oleh virus dan akan sembuh sendiri. Pemberian antibiotik yang tidak tepat justru akan membuat kuman/bakteri di dalam tubuh menjadi semakin resisten (kebal) terhadap antibiotik. Memang ada kalanya diperlukan antibiotik untuk infeksi yang disebabkan bakteri, namun ini harus dengan petunjuk dokter karena perlu mempertimbangkan jenis antibiotik dan dosis yang tepat.
5. Jika anak sudah agak besar, Moms bisa minta ia memakai masker ketika tengah batuk pilek saat berdekatan dengan orang lain. Penularan batuk pilek adalah bila percikan halus ludah saat seseorang bersin atau batuk terhirup oleh orang lain yang ada di dekatnya. (M&B/SW/Dok. Freepik)