Kreativitas itu ekspresi setiap orang. Bukan sekadar soal seni, tapi yang lebih mendasar lagi adalah tentang cara berpikir, mengolah informasi yang diterima, dan memecahkan setiap masalah. Itu sebabnya, kreativitas sangat membantu rasa percaya diri seorang anak dalam menghadapi setiap tantangan. Nah, terbayangkan, pentingnya mengembangkan kreativitas Si Kecil?
Kreativitas dimulai sejak usia dini, bahkan sebelum Si Kecil berusia 1 tahun. Tidak terlalu penting kapan Anda memulai untuk mengembangkannya, yang paling penting adalah stimulasi. Kreativitas adalah rangkaian kemampuan yang dikembangkan melalui eksplorasi tentang dirinya sendiri, orang lain, dan dunia sekitarnya.
Pemberian Stimulasi yang Tepat pada Anak
Menurut psikolog anak Fabiola Priscilla Setiawan, M.Psi., mengembangkan kreativitas pada bayi bisa dimulai dengan memberikan stimulasi yang sesuai dengan tumbuh kembang anak. "Pada usia bayi, stimulasi yang dapat diberikan berupa aktivitas yang mengasah sensomotoriknya, misalnya bermain dengan warna dan bunyi-bunyian," kata Fabiola.
Moms juga bisa memberinya kebebasan untuk bereksplorasi, bereksperimen, dan mencoba hal-hal baru tanpa tekanan. Misalnya, agar Si Kecil menikmati aktivitas kreatifnya, biarkan ia memegang makanannya sendiri. Dari kegiatan tersebut, Si Kecil akan mendapatkan pengalaman baru tentang tekstur makanan.
Pemberian Stimulasi Bebas Namun Tetap Ada Batasnya
Namun, menurut Fabiola, kebebasan ini tetap ada batasnya lho, Moms. Artinya, dalam hal merangsang kreativitas, disiplin tetap harus ditegakkan. Moms harus bisa membedakan mana aktivitas yang merangsang kreativitas dan mana yang melanggar aturan atau disiplin.
Contohnya, merasakan tekstur makanan masih termasuk dalam batas eksplorasi yang merangsang kreativitas Si Kecil. Akan tetapi jika ia mengacak-acak makanannya, bahkan hingga membuangnya, hal tersebut sudah termasuk melanggar batas atau disiplin. Dan Moms wajib mengingatkan Si Kecil akan hal ini.
"Merangsang kreativitas adalah memberikan sarana atau kesempatan anak untuk bebas mengungkapkan ide maupun fleksibel dalam menentukan tindakan yang masih dapat diterima oleh norma sekitar. Hal itu berbeda dengan membiarkan anak melanggar aturan atau menerapkan disiplin. Merapikan benda dan menghargai makanan adalah bentuk penanaman nilai yang baik bagi anak," jelas Fabiola.
Jadi, berikan stimulasi yang bebas tapi tetap ada batasnya untuk merangsang kreativitas Si Kecil ya Moms, sehingga ia akan tumbuh menjadi anak yang memiliki banyak ide. Selamat mencoba, Moms! (M&B/SW/Dok. Freepik)