Perubahan hormon kerap membuat tubuh ibu hamil rentan terserang penyakit. Nah, salah satu masalah kesehatan yang bisa dialami wanita yang tengah mengandung adalah asam urat.
Perlu diketahui, asam urat merupakan salah satu hasil dari pemecahan zat purin yang berada di dalam tubuh. Purin adalah zat alami yang ada di dalam tubuh dan dapat ditemukan di berbagai jenis makanan. Makanan yang mengandung purin dengan kadar yang tinggi akan membuat tubuh menghasilkan lebih banyak asam urat.
Kadar asam urat pada ibu hamil bisa dikategorikan normal apabila berada dalam kisaran angka 3,6 hingga 6. Di atas angka 6, Moms telah memasuki tahap awal gejala asam urat yang ditandai dengan persendian membengkak, merah, disertai rasa panas dan nyeri.
Asam urat di masa kehamilan sesungguhnya jarang terjadi. Pasalnya, saat hamil terjadi peningkatan kadar hormon estrogen yang bisa meningkatkan perlindungan terhadap penyakit ini. Namun, asam urat bisa saja terjadi karena perubahan hormon, kenaikan berat badan yang signifikan, serta adanya komplikasi masalah pada darah.
Gejala asam urat
Ada kemungkinan Moms mengalami asam urat apabila merasakan beberapa gejala berikut ini.
1. Sakit di bagian jempol biasanya terjadi pada malam hari. Rasa sakit bisa berupa perasaan tidak nyaman di jempol kaki.
2. Bagian sendi yang terasa sakit jadi lebih kaku. Setelah itu, muncul rasa kaku sehingga sendi sulit digerakkan.
3. Persendian jadi bengkak karena adanya penumpukan asam urat di bagian sendi.
4. Sendi kaki yang terasa nyeri dan tampak kemerahan merupakan indikasi asam urat sangat tinggi dalam tubuh.
5. Sendi tidak bisa bergerak dengan bebas dan kondisi ini bisa meningkatkan risiko kelumpuhan.
Risiko bagi ibu hamil
Bagi ibu hamil, penyakit asam urat bisa menimbulkan efek yang sangat berbahaya. Anda bisa mengalami komplikasi apabila kadar asam urat dalam tubuh terlalu tinggi. Selama 20 minggu pertama, kadar asam urat yang tinggi dapat mengakibatkan risiko preeklampsia dan diabetes gestasional.
Preeklampsia adalah komplikasi yang bisa terjadi pada masa kehamilan, saat seorang ibu memiliki tekanan darah yang terlalu tinggi atau hipertensi. Kondisi ini bisa merusak sistem organ, dan yang paling sering terkena efeknya adalah ginjal.
Sementara itu, diabetes gestasional terjadi ketika tubuh tidak memproduksi cukup insulin untuk mengontrol kadar glukosa (gula) dalam darah di masa kehamilan. Kondisi tidak hanya bisa membahayakan bumil, tapi juga bayi yang dikandungnya.
Mencegah asam urat
Agar Moms tidak mengalami asam urat tinggi ketika hamil, Anda bisa mengikuti langkah-langkah berikut ini.
1. Hindari makanan yang bisa memicu asam urat seperti cumi-cumi, kerang, kornet, sarden, daging kambing, nanas, melinjo, dan emping. Beberapa sayuran juga berpotensi meningkatkan asam urat, misalnya kembang kol, asparagus, bayam, dan tauge.
Baca juga: Makanan yang Harus Dihindari Penderita Asam Urat? Ini Daftarnya
2. Hindari minuman beralkohol atau terlalu sering konsumsi kelapa muda.
3. Perbanyak konsumsi air putih.
4. Perbanyak makanan tinggi potasium seperti yoghurt, kentang, wortel, pisang, dan buah-buahan yang baik untuk kehamilan, serta mengandung vitamin C.
5. Jaga berat badan ideal selama masa kehamilan. Pastikan Moms mengonsumsi makanan bergizi dengan takaran yang cukup dan tidak berlebihan.
Jika Moms punya asam urat, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter. Dengan begitu, Anda bisa mendapatkan pengobatan yang tepat dan tidak memengaruhi kondisi janin. (M&B/Wieta Rachmatia/SW/Foto: Freepik)