Salah satu milestone penting buat bayi adalah tengkurap. Ya Moms, tengkurap merupakan salah satu proses tumbuh kembang Si Kecil. Gerakan ini dapat melatih pergerakan otot-otot yang akan memengaruhi fungsi tubuhnya. Beberapa ahli bahkan menyarankan para orang tua untuk melatih bayi mereka tengkurap.
Baca juga: Manfaat Tengkurap untuk Bayi
Kapan bayi sudah bisa dilatih tengkurap?
Moms sudah bisa mulai melatih Si Kecil belajar tengkurap setelah ia berusia 3 bulan. Latihan tengkurap hanya perlu dilakukan selama 3 menit setiap hari. Namun, jika Si Kecil belum mau tengkurap, tunggulah beberapa hari, sampai ia mau dan mampu melakukannya.
"Setelah usia 3 bulan, bayi telah memiliki rangka otot kepala dan leher yang cukup kuat sebagai bekal untuk gerakan angkat kepala. Saat tengkurap, bayi akan dengan spontan mengangkat kepalanya," jelas dr. Soedjatmiko, Sp.A (K).
Bila Si Kecil sudah mampu mengangkat kepalanya, Anda dapat menengkurapkannya dalam periode waktu yang lebih lama dalam sehari. Misalnya, 5-10 menit untuk sekali tengkurap sebanyak 3-4 kali dalam sehari. Jika rutin berlatih tengkurap, ia akan mampu berguling sendiri di usia 4 bulan. Dan ketika berusia 6-7 bulan, ia akan bisa melakukan gerakan tengkurap dan telentang.
Bayi Anda mungkin saja sudah bisa tengkurap sebelum usianya memasuki 3 bulan. Meskipun begitu, Moms sebaiknya tidak terlalu lama menengkurapkan Si Kecil, karena otot kepala dan lehernya serta kemampuan bernapasnya belum cukup kuat.
Bagaimana jika bayi lambat tengkurap?
Namun, ada juga bayi yang sudah melewati usia 3 bulan belum juga menunjukkan tanda-tanda ia bisa tengkurap. Hal ini wajar karena perkembangan seorang bayi berbeda-beda, ada yang cepat ada juga yang lambat. Contohnya, jika Si Kecil baru bisa tengkurap saat usia 5-6 bulan, ini masih bisa dikategorikan normal kok, Moms.
Namun, jika memasuki usia 8 bulan bayi Anda belum menunjukkan tanda-tanda ia bisa tengkurap, ada beberapa hal yang menyebabkan kondisi tersebut, yakni:
1. Mengalami masalah berat badan
Kekurangan atau kelebihan berat badan akan berpengaruh pada perkembangan kemampuan motorik Si Kecil. Umumnya, bayi usia 3-4 bulan memiliki berat badan 4-8 kg. Jika berat badan bayi kurang dari itu, bisa jadi ia akan sulit menggerakkan tubuhnya karena tidak punya cukup energi untuk melakukan aktivitas motoriknya.
Untuk posisi tengkurap, bayi yang berat tubuhnya kurang akan sulit menopang tubuhnya. Sebaliknya, jika berat badan Si Kecil lebih dari itu, ia juga akan mengalami kesulitan untuk menggerakkan tubuhnya karena terlalu berat.
2. Kurangnya stimulasi
Wajar jika seorang ibu amat menyayangi anaknya. Namun, jika terlalu berlebihan, hal tersebut bisa mengganggu perkembangan bayi. Contohnya, dengan selalu menggendong bayi justru akan menghalangi pergerakan Si Kecil. Begitu pun jika Anda tak tega dengannya, seperti saat menaruh bayi tengkurap dan Si Kecil menangis, Anda akan langsung menggendongnya karena merasa kasihan. Alhasil, pemberian stimulasi untuk Si Kecil pun akan sangat kurang.
3. Lambatnya perkembangan kognitif
Keterampilan kognitif juga berperan besar dalam kemampuan bayi tengkurap. Banyak faktor yang menyebabkan keterlambatan perkembangan kemampuan kognitif Si Kecil, misalnya kurangnya stimulasi dan komunikasi dari orang tua buat Si Kecil, sehingga mengakibatkan kemampuan motorik bayi mengalami keterlambatan.
Untuk itu, seringlah melatih Si Kecil. Salah satu caranya adalah dengan meletakkan bayi dalam posisi tengkurap di atas dada saat Anda berbaring terlentang. Ajaklah ia berbicara dan semangati usahanya untuk mengangkat kepala. Si Kecil pasti akan berusaha mengangkat kepala dan melihat wajah Anda, Moms. (M&B/SW/Foto: Frepik)
- Tag:
- bayi
- tengkurap
- bayi tengkurap