Untuk mendukung tumbuh kembang bayi yang optimal, Moms wajib memenuhi kebutuhan nutrisi buat Si Kecil. Salah satu zat nutrisi yang sangat dibutuhkan bayi adalah kalsium. Memenuhi kebutuhan kalsium untuk bayi sebenarnya bukanlah perkara yang sulit, karena sumber utama kalsium berasal dari ASI atau susu formula.
Meskipun demikian, tidak tertutup kemungkinan kalau bayi Anda bisa saja mengalami kekurangan kalsium, Moms. Apalagi jika Anda tidak menyusui bayi Anda, salah satu masalah kesehatan yang harus Anda perhatikan adalah kekurangan kalsium. Berikut ini M&B merangkum pentingnya kalsium untuk bayi dan apa saja penyebab bayi kekurangan kalsium serta bagaimana cara mengatasinya.
Kenapa kalsium penting untuk bayi?
Fungsi utama kalsium adalah untuk membantu pertumbuhan tulang dan gigi pada bayi. Jangan anggap sepele kekurangan kalsium pada bayi ya Moms, karena massa tulang orang dewasa ditentukan oleh jumlah kalsium yang diterimanya sejak masih bayi hingga remaja. Kalsium juga berperan untuk mendukung fungsi jantung, transmisi impuls saraf, dan membantu agar otot bekerja dengan baik.
Apa penyebab bayi mengalami kekurangan kalsium?
Ada beberapa penyebab bayi mengalami kekurangan kalsium, antara lain:
1. Ketersediaan oksigen yang buruk saat bayi dilahirkan.
2. Tidak mendapatkan cukup vitamin D yang berasal dari sinar matahari.
3. Bayi lahir prematur.
4. Bayi menderita cacat genetik yang disebut sindrom DiGeorge, yang menyebabkan kadar kalsium di dalam tubuh buruk.
5. Mengonsumsi obat infeksi bakteri, seperti antibiotik yang dapat memengaruhi kadar kalsium pada bayi Anda.
6. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa bayi dengan hipertiroidisme kongenital memiliki kadar kalsium yang rendah di dalam tubuh.
Baca juga: 7 Tanda Ibu Menyusui Kekurangan Kalsium
Apa saja tanda bayi mengalami kekurangan kalsium?
Mengetahui tanda bayi Anda mengalami kekurangan kalsium bisa dibilang tidak mudah. Oleh karena itu, sangat penting untuk memperhatikan beberapa tanda-tanda kekurangan kalsium pada bayi, seperti:
1. Perilaku emosional yang tidak menentu pada bayi, seperti gelisah, rewel atau sulit dikendalikan.
2. Bayi banyak berkeringat selama tidur.
3. Pertumbuhan gigi terlambat dan pembentukannya tidak sempurna.
4. Perut menonjol, serupa dengan perut katak.
5. Tidak memiliki ketertarikan terhadap lingkungan sekitar.
6. Mengalami kejang karena ketersediaan oksigen yang buruk ke otak.
7. Kehilangan selera makan.
8. Kesulitan tidur dan sering menangis di malam hari.
9. Rentan terhadap penyakit karena sistem kekebalan tubuh yang buruk.
10. Gerakan tubuh yang tidak normal, seperti sering berkedut dan lain-lainnya.
Mengatasi kekurangan kalsium pada bayi
Jika bayi Anda memiliki kadar kalsium yang rendah, Anda bisa mengatasinya melalui beberapa langkah berikut ini:
1. Rutin mengajak bayi Anda berjemur di bawah sinar matahari pagi. Ini karena vitamin D yang berasal dari sinar matahari akan membantu penyerapan kalsium agar lebih baik.
2. Memberikan ASI eksklusif, karena ASI adalah salah satu sumber kalsium terbaik untuk bayi.
3. Jika bayi mengalami kejang akibat kekurangan kalsium, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter. Biasanya dokter akan menyuntikkan kalsium langsung ke aliran darah. Namun, metode ini memiliki risiko yang tinggi karena jika disuntikkan terlalu cepat dapat menyebabkan gagal jantung.
Berdasarkan pengamatan, sebagian besar bayi baru lahir lebih rentan terhadap kadar kalsium yang rendah. Kondisi kekurangan kalsium pada bayi harus segera ditangani. Penanganan yang cepat akan mencegah kerusakan permanen pada bayi Anda. (M&B/Fariza Rahmadinna/SW/Foto: Jonathan Borba/Unsplash)