Sakit batuk dan pilek memang bisa dialami anak sewaktu-waktu. Karena masih bayi, Si Kecil pun tidak boleh diberikan obat sembarangan. Hanya pemberian ASI yang dianggap bisa membantu menyehatkannya.
Selain itu, ternyata ada cara lain yang bisa dilakukan untuk meredakan batuk dan pilek pada anak, yaitu dengan terapi uap. Metode ini diharapkan bisa mengencerkan dahak agar Si Kecil bisa bernapas dengan baik. Agar lebih mengenal tentang terapi uap, berikut penjelasannya untuk Anda, Moms.
Manfaat terapi uap
Terapi uap memang bisa diberikan untuk semua usia, dari bayi hingga orang dewasa. Ada beberapa manfaat yang bisa didapat ketika Si Kecil menerima terapi uap, di antaranya:
1. Mengatasi dahak
Dahak yang muncul saat Si Kecil batuk dan pilek memang bisa menghambat saluran pernapasan. Hal ini tentunya membuat Si Kecil jadi sulit bernapas melalui hidung, sehingga ia menggunakan mulutnya sebagai saluran pengganti. Untuk mengatasi hal ini, terapi uap merupakan salah satu cara yang cukup efektif untuk mengencerkan dahak dan mengembalikan fungsi saluran napas Si Kecil.
2. Mengurangi gejala asma
Masalah gangguan pernapasan seperti asma memang cukup mengganggu kenyamanan bayi, bahkan bisa membahayakan kondisi kesehatannya. Terapi uap akan membantu membuka saluran napas yang tadinya sempit, dan biasanya diberikan jika gejala asma kambuh sewaktu-waktu.
3. Meredakan radang
Selain batuk dan pilek, radang juga bisa dialami Si Kecil yang membuatnya tenggorokannya terasa tidak nyaman. Kondisi ini menimbulkan rasa panas dan ia jadi sulit menelan sesuatu. Melakukan terapi uap dilansir bisa membantu meringankan kondisi tersebut.
Dampak jika asal dilakukan
Walaupun dianggap bisa melancarkan saluran napas kembali saat Si Kecil mengalami batuk pilek, terapi uap bukanlah satu-satunya solusi. Bahkan, beberapa dokter menyebutkan bahwa terapi ini tidak memberikan manfaat apa pun pada bayi yang mengalami batuk pilek biasa.
"Terapi uap memang dianjurkan untuk diberikan pada anak-anak, terutama bayi, yang menderita asma. Namun, untuk penyakit umum (seperti batuk pilek) atau selesma tidak dianjurkan, karena memang tidak bermanfaat," ungkap dr. Meta Hanindita, Sp.A.
Apabila dilakukan secara asal, terapi uap seperti dengan menggunakan nebulizer, malah bisa berisiko. Efek samping yang timbul adalah terjadi kontraksi pada pembuluh darah, serta terjadi penyempitan pada pembuluh darah di bagian tubuh yang lain, seperti di mata atau organ jantung.
Hal tersebut terjadi karena kandungan obat, salah satunya ipratropium bromide. Obat jenis antikolinergik ini memang bisa melegakan saluran pernapasan, tetapi bisa mempersempit organ tubuh lain. Akibatnya, tekanan darah akan meningkat dan denyut jantung pun jadi lebih cepat.
Baca juga: Kenali Perbedaan Antara Gumoh dan Muntah pada Bayi
Atasi dengan cara sederhana
Ketika bayi menderita batuk pilek, Moms bisa mengatasinya di awal dengan memberikan krim atau minyak telon/kayu putih untuk menghangatkan tubuhnya. Ubah juga suhu ruangan agar lebih hangat tapi tetap sejuk sehingga Si Kecil tidak akan merasa kepanasan.
Apabila gejala batuk dan pilek makin parah hingga mengganggu pernapasannya, akan lebih baik jika Moms langsung berkonsultasi dengan dokter anak Anda. Dengan begitu, pengobatan penyakitnya bisa lebih tepat dan Si Kecil pun kembali sehat. (M&B/Vonia Lucky/SW/Foto: Freepik)
- Tag:
- bayi
- kesehatan
- terapi uap
- batuk
- pilek