Type Keyword(s) to Search
TODDLER

5 Penyebab Anak Mogok Makan dan Cara Mengatasinya

5 Penyebab Anak Mogok Makan dan Cara Mengatasinya
Inilah lima penyebab mogok makan pada anak dan bagaimana cara mengatasinya. (Foto:Dok. Freepik)

Tidak sedikit orang tua yang mengeluhkan anaknya mengalami mogok makan atau tidak nafsu makan. Bagaimanapun, penurunan selera makan pada anak usia 2 sampai 5 tahun adalah hal yang wajar. Namun yang perlu Anda perhatikan adalah jika berkurangnya nafsu makan pada anak terjadi dalam waktu yang cukup lama.

Jika hal tersebut Anda biarkan terus-terusan, ini dapat menyebabkan penurunan berat badan pada anak dan membuat tubuhnya lemah dan lesu. Untuk mengatasinya, Anda perlu mengetahui apa saja penyebab mogok makan pada anak.


Penyebab Mogok Makan pada Anak

Ada 5 hal yang menyebabkan Si Kecil mogok makan, yakni:

1. Anak Sedang Sakit

Pada umumnya, mogok makan pada anak disebabkan karena kondisi kesehatan anak yang sedang kurang baik. Jika anak Anda sedang mengalami diare, sakit perut, sakit tenggorokan atau demam, ini bisa menjadi penyebab anak mogok makan, Moms. Jika Si Kecil mengalami penurunan selera makan karena sedang sakit, Anda tidak perlu khawatir, karena saat mereka sembuh, nafsu makan mereka akan kembali normal. 

2. Cacingan 

Cacingan merupakan salah satu penyebab mogok makan yang sering dialami oleh anak-anak. Kondisi ini menyebabkan sistem pencernaan pada anak menjadi terganggu, sehingga nafsu makan anak menjadi menurun. Moms dapat memberikan obat cacing secara berkala untuk mengatasi kondisi ini. Selain menyebabkan penurunan nafsu makan pada anak, cacingan juga dapat menyebabkan disentri dan usus berdarah jika tidak segera ditangani. 

3. Anak Mengalami Kembung

Perut kembung pada anak bisa disebabkan karena sistem pencernaannya yang terganggu. Inilah yang menjadi penyebab mogok makan pada anak. Jika ini penyebabnya, Moms bisa memberikan makanan hangat dan mengoleskan minyak telon pada perut Si Kecil untuk mengurangi kembung, sehingga nafsu makannya bisa kembali meningkat.

4. Anak Mengalami Stres

Stres tidak hanya dapat dialami oleh orang dewasa, tetapi juga pada anak-anak. Jika anak mengalami stres, otomatis akan mempengaruhi nafsu makannya. Untuk mengatasinya, Moms perlu mencari tahu apa penyebab anak mengalami stres dan mengurai masalah tersebut. Beberapa penyebab umum yakni, anak menjadi korban bully di sekolah atau mengalami masalah internal keluarga. 

5. Anak Mengalami Anemia

Ciri utama anak mengalami anemia adalah terlihat lemah dan mudah lelah. Kondisi ini akan mempengaruhi nafsu makan anak serta perkembangannya. Segera konsultasikan dengan dokter, jika Moms menemukan tanda-tanda anemia pada anak Anda. 


Cara Menangani Anak Mogok Makan

Jika dua dari lima penyebab di atas terjadi pada anak Anda, ini cara ampuh untuk mengatasinya, Moms.

1. Tetapkan Jadwal Makan

Para ahli menyarankan untuk memberi jadwal makan yang tepat dan teratur pada anak. Selain itu, Ikatan Dokter Anak Indonesia menyarankan untuk membatasi waktu makan anak tidak lebih dari 30 menit.

2. Berikan Makanan dengan Tampilan yang Menarik

Jika selama ini Anda terbiasa menyajikan makanan buat anak dengan tampilan yang biasa saja, tidak ada salahnya kini Anda coba menyajikan makanan dengan tampilan yang lebih menarik. Cara ini akan membuat anak lebih semangat dan tertarik untuk mencicipinya serta bisa meningkatkan nafsu makan pada anak.

3. Kurangi Minuman Tinggi Kalori pada Waktu Makan

Pastikan anak Anda tidak mengonsumsi terlalu banyak minuman tinggi kalori sebelum waktunya makan, karena hal ini dapat mengganggu nafsu makannya. Jika ingin memberikan anak minuman tinggi kalori, sebaiknya tidak lebih dari 80-120 mililiter per hari. Selain itu, cobalah untuk mengganti minuman tinggi kalori dengan air mineral pada waktu makan, dan batasi jumlah air yang boleh diminum anak selama makan agar ia tidak cepat merasa kenyang. 

4. Berikan Makanan dalam Porsi Kecil

Dibandingkan harus memberikan makanan dalam porsi besar tapi tidak habis, cobalah untuk memberikan porsi makan yang lebih sedikit tapi sering. Ikatan Dokter Anak Indonesia menganjurkan untuk memberi jarak minimal tiga jam sebelum masuk ke waktu makan berikutnya. (Fariza Rahmadinna/SW/Dok. Freepik)