Type Keyword(s) to Search
BUMP TO BIRTH

Menjalani Masa Menyusui saat Hadapi Wabah COVID-19

Menjalani Masa Menyusui saat Hadapi Wabah COVID-19

Meluasnya wabah virus corona memang sangat mengkhawatirkan. Terlebih lagi jika seorang ibu sedang hamil atau memasuki masa menyusui. Hal yang paling ditakutkan adalah kondisi janin atau bayi yang baru lahir, apabila sang ibu ternyata positif terkena COVID-19.

Pasalnya, penularan virus corona terjadi saat seseorang terpapar droplet dan mucus saat pasien yang postif memiliki virus ini batuk atau bersin. Bahkan, penelitian terbaru mengatakan bahwa virus ini bisa tersebar lewat tetesan air mata, meskipun indikasi risikonya masih cukup rendah.


Tetap Aman Menyusui


Namun, Moms tidak perlu terlalu khawatir, karena sebenarnya COVID-19 tidak memengaruhi kualitas atau kandungan dari ASI. Dokter Tiwi melalui akun Instagramnya menjelaskan, bahwa hal pertama yang bisa dilakukan adalah melakukan skrining terlebih dahulu, baik untuk bumil maupun busui. Moms disarankan untuk menanyakan kesanggupan rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan ini agar bisa mencari rumah sakit alternatif lain.

Namun apabila Anda sudah terpapar virus corona, sebenarnya Anda tetap bisa menyusui seperti biasa. Hal tersebut dijelaskan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO), bahwa ibu yang terinfeksi COVID-19 tetap boleh menyusui dengan kontak kulit secara langsung dan di dalam ruangan yang sama dengan anak.

Terkait hal tersebut, apabila sang ibu merasa keberatan untuk melakukannya, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menganjurkan Moms untuk tetap memberikan ASI. Proses menyusui pun tidak dilakukan secara langsung, melainkan dengan memerahnya terlebih dahulu.


Fakta Menyusui VS COVID-19


Menurut WHO dan CDC (Centers for Disease Control and Prevention), angka penularan virus corona atau COVID-19 melalui ASI sangatlah rendah. Maka, apabila Moms terindikasi atau telah positif memiliki virus ini, disarankan untuk tetap menyusui dan melakukan langkah pencegahan penularan virus pada bayi.

Menyusui atau memberikan ASI sendiri memang harus diberikan secara eksklusif hingga bayi berusia 6 bulan, dan berlanjut sampai Si Kecil berusia 2 tahun. Ada sejuta manfaat yang akan sangat dirasakan oleh sang ibu maupun bayi, di antaranya:

• Menghalau rasa lapar dan haus Si Kecil.

• Menunjukkan rasa sayang yang bayi butuhkan, terutama karena adanya sentuhan dan kontak mata dengan sang ibu (bonding).

• Relaksasi untuk bayi, sehingga ia menjadi lebih tenang dan mudah tidur.

• Meningkatkan imunitas tubuh bayi dan mengoptimalkan pertumbuhannya, karena nutrisi yang ia butuhkan terpenuhi.

• Bantu pemulihan Moms pasca persalinan dan menunda menstruasi (mencegah kehamilan jarak dekat).

• Menurunkan risiko penyakit kardiovaskular dan kanker.

• Membantu memperbaiki dan menjaga kesehatan mental ibu serta bayi.


Cara Mencegah Penularan

Agar semua manfaat menyusui tersebut bisa Moms dan Si Kecil dapatkan, maka Anda perlu melakukan pencegahan penularan COVID-19 atau virus corona pada bayi dengan cara yang dianjurkan IDAI, sebagai berikut:

1. Cuci tangan dengan cara yang tepat atau menggunakan cairan pembersih dengan kadar alkohol 60-95 persen. Tunggu sekitar 5 menit sebelum menyusui, agar alkohol tak ikut diisap bayi.

2. Susui bayi sesering mungkin, sebab manfaat ASI tetap akan didapatkan bayi sekalipun sang ibu terinfeksi virus corona.

3. Kenakan masker secara benar dan tepat jika ibu sedang sakit untuk membantu mencegah penularan virus.

4. Saat menjalani rawat inap, ibu tetap bisa memilih untuk menyusui secara langsung atau memberikan ASI perah kepada bayi. (Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)