Sebagai orang tua, tentu timbul rasa khawatir pada kesehatan Si Kecil selama pandemi COVID-19 yang sudah berlangsung selama beberapa minggu ini. Meskipun sudah mengikuti aturan untuk tetap di rumah dan menjelaskan situasi saat ini, namun risiko terpapar penyakit dari virus corona tetap menghantui.
Situasi ini pun menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus. Istilah yang umum disingkat sebagai ABK ini adalah kondisi seseorang yang mengalami hambatan berupa fisik, sensori, mental, maupun perilaku sehingga memerlukan pelayanan atau tindakan khusus untuk mengembangkan potensinya.
Karena hambatan tersebut, maka ABK akan mengalami kesulitan untuk menerima maupun mengolah informasi. Selain itu, hingga saat ini belum ada fasilitas sekolah daring untuk ABK selama bersekolah di rumah saja. Keberadaan orang tua untuk mendampingi Si Kecil tentulah menjadi sangat penting untuk memberi perhatian kepada mereka, khususnya saat pandemi ini.
Walaupun sulit ditangani, bukan berarti Anda sebagai orang tua tidak bisa melakukan apa pun. Para psikolog yang tergabung dalam American Psychological Association (APA) memberikan strategi yang dapat membantu Moms dan Dads untuk melindungi anak berkebutuhan khusus selama pandemi sebagai berikut:
Komunikasi Adalah Kunci
Orang tua memang harus tetap terinformasi dengan berita terbaru mengenai COVID-19. Namun, saringlah berita yang valid, sesuai fakta, dan akurat melalui situs-situs resmi serta terpercaya. Informasi ini pun perlu disampaikan pada seluruh anggota keluarga agar bisa dipahami bersama. Tetapi saat menyampaikan pada anak, termasuk ABK, cara penyampaian bisa dilakukan dengan berbeda.
Kondisi ini akan memengaruhi perasaan mereka yang mungkin juga ketakutan, cemas, dan frustrasi namun tidak mampu menunjukkannya. Anda bisa memanfaatkan teks, gambar, video, atau permainan khusus yang merangkum informasi tentang wabah virus corona ini. Kunjungi situs atau lakukan aktivitas pemberian informasi secara berkala agar Si Kecil semakin memahaminya.
Selain itu, pastikan Anda telah berkomunikasi dengan guru dan terapis anak untuk mendapatkan jadwal terapeutik serta materi yang bisa dipelajari sekaligus dilakukan selama belajar di rumah berlangsung. Komunikasikan juga kebutuhan kesehatan anak, seperti persediaan obat-obatan dan layanan kesehatan lain jika dibutuhkan sewaktu-waktu.
Prioritaskan Perawatan Diri
Meskipun sulit untuk dipertimbangkan, coba rencanakan perawatan untuk anak Anda dan anggota keluarga lainnya jika Anda sakit. Penting diingat, bahwa Moms dan Dads juga harus menjaga kesehatan dan keselamatan diri sendiri, sebelum melindungi Si Kecil.
Ketika dirasa berat menghadapi situasi ini, Anda tentu boleh berbicara dengan orang lain melalui obrolan video atau media sosial selama di rumah saja. Anda pun bisa menghubungi organisasi yang berfokus pada anak berkebutuhan khusus, sehingga bisa mendapatkan informasi yang dibutuhkan dari sumber yang tepat.
Meyakinkan Si Kecil
Salah satu cara untuk membuat anak tenang di tengah pandemi ini adalah dengan membuat rutinitas baru. Hal ini bisa menjadi sarana baginya untuk merasa tetap aman, asalkan aktivitas yang dilakukannya hanya di dalam rumah bersama orang tua. Penyesuaiannya memang tidak mudah, namun Anda harus ekstra sabar dalam menerapkannya. Selain baru, akivitas ini juga bisa dimanfaatkan untuk menambah kemampuan atau skill Si Kecil di masa depan.
Dan hal yang paling penting dari semua ini adalah tunjukkan rasa cinta dan kasih sayang Anda pada Si Kecil. Setiap anak, terutama ABK, tentu membutuhkan ini agar ia bisa mengungkapkan perasaannya dan tetap bisa merasa bahagia meski hanya beraktivitas di rumah saja. (Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)