Type Keyword(s) to Search
BABY

Telinga Bayi Bau, Apakah Ini Gejala Adanya Infeksi?

Telinga Bayi Bau, Apakah Ini Gejala Adanya Infeksi?

Telinga menjadi anggota tubuh yang pasti akan kotor, termasuk pada telinga bayi Anda. Hal ini merupakan cara alami tubuh untuk melindungi telinga dari masuknya kuman dan benda asing (seperti debu), yang meningkatkan risiko infeksi pada gendang telinga.

Namun, pernahkah Moms mencium aroma tak sedap dari telinga Si Kecil? Kondisi ini bisa terjadi disertai dengan adanya cairan putih atau kekuningan. Meski hal ini bisa menjadi gejala infeksi telinga, kondisi tersebut bisa diatasi sendiri.

Tanda Adanya Infeksi

Umumnya setelah mandi, area lipatan seperti belakang telinga bayi akan menjadi lembap. Apabila tidak dikeringkan dengan baik, maka ini bisa membuat bakteri menumpuk, hingga menimbulkan aroma tak sedap di area telinga.

Pada situasi berbeda, telinga bayi yang menimbulkan bau bisa menjadi tanda ia mengalami infeksi di telinga bagian tengah atau otitis media. Kondisi peradangan ini disebabkan paparan bakteri atau virus, sehingga terjadi infeksi akibat penumpukan cairan di belakang gendang telinga.

Infeksi yang bisa terjadi pada bayi ini juga ditandai dengan beberapa hal selain telinga bau, di antaranya:

• Demam,

• Mudah rewel,

• Sulit tidur,

• Kurang nafsu makan,

• Keluar cairan berwarna putih kekuningan,

• Sulit mendengar serta menimbulkan masalah ketidakseimbangan tubuh.

Cara Mengatasi Telinga Bayi Bau


Apabila timbul bau pada telinga bayi Anda dengan kondisi yang lebih ringan, Moms bisa lebih memperhatikan kebersihan dengan mengeringkan area belakang telinga secara perlahan. Namun jika kondisi ini dikarenakan adanya infeksi dan tak berkurang selama dua sampai tiga hari, maka ada baiknya dikonsultasikan dengan dokter.

Pengobatan yang diberikan umumnya dengan pemberian antibiotik sesuai resep dokter serta obat tetes khusus telinga. Sebelum hal ini terjadi, Anda masih bisa melakukan beberapa hal sebagai perawatan sederhana untuk mengatasi bau pada telinga bayi karena infeksi, sebagai berikut:

1. Kebutuhan cairan terpenuhi

Baik bayi yang masih ASI eksklusif atau sudah MPASI, penting untuk memastikan kecukupan cairan dalam tubuhnya. Aktivitas mengunyah dan menelan dapat membantu membuka saluran eustachius sehingga cairan yang terperangkap dapat mengalir.

2. Sesuaikan posisi menyusui

Saat menyusui langsung atau menggunakan botol, usahakan agar bayi memiliki posisi semi tegak sehingga susu tidak mengalir kembali ke saluran telinga. Ketika Si Kecil tidur, Moms bisa menambahkan bantal di bawah kasur (bukan langsung di bawah kepala) untuk memperbaiki pengeringan sinusnya.

3. Kompres

Moms bisa menyiapkan air hangat, kain atau waslap untuk kompres area telinga Si Kecil. Lakukan selama 10 sampai 15 menit agar rasa sakit yang dialami bayi bisa berkurang. (Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)