Pernahkah Moms memperhatikan kebiasaan mendengkur saat Si Kecil tidur? Meski menggemaskan, kondisi ini tidak boleh dianggap sepele, ya! Sebab, mendengkur bisa menjadi tanda anak Anda mengalami masalah kesehatan serius, yang bisa mengganggu tumbuh kembangnya.
Mendengkur atau mengorok sendiri bisa dialami anak berusia 1-9 tahun, dengan frekuensi 3-4 kali seminggu. Hal ini diperkuat dengan penelitian yang diterbitkan oleh sciencedirect.com pada 2017, bahwa frekuensi mendengkur pada anak bisa terkait dengan adanya masalah kognitif dan perilaku pada dirinya.
Dilansir dari Verywell Family, anak yang mendengkur mengalami masalah seperti hiperaktif, sulit konsentrasi, hingga sleep apnea. Kondisi ini terjadi diperkirakan karena Si Kecil mengalami kekurangan oksigen selama tidur. Hal tersebut dianggap memengaruhi perubahan pada fungsi dan cara kerja otaknya. Dari pernyataan tersebut, bisa disimpulkan bahwa mendengkur menjadi masalah pernapasan saat tidur yang mengganggu selama perkembangan anak dengan efek jangka panjang.
Tanda Adanya Gangguan
Sebelum panik, Moms bisa terlebih dahulu memperhatikan bayi yang mendengkur saat tidur. Sebab dalam beberapa kasus ringan, mendengkur menjadi wajar terjadi dan tidak membahayakannya. Kondisi ini mungkin dikarenakan Si Kecil kelelahan setelah aktif bergerak seharian.
Namun lebih jauh, mendengkur bisa menjadi tanda anak Anda mengalami sindrom apnea tidur obstruktif (OSAS) yang menimbulkan pembengkakan pada amandel dan kelenjar gondok. Apabila dokter THT sudah mendiagnosis hal tersebut, maka anak akan memberikan tindakan adenoidektomi atau juga operasi pengangkatan amandel. Ini dilakukan untuk membuka saluran pernapasan menjadi lebih baik. Untuk mengurangi kebiasaan mendengkur dan menghindari kondisi kesehatan ini, Moms bisa melakukan pencegahan, seperti:
⢠Jauhkan anak dari asap rokok dan polusi yang memengaruhi udara di sekitar lingkungan tempat tinggal.
⢠Mengonsumsi makanan sehat serta olahraga cukup agar anak tak mengalami obesitas dan berat badan tetap terjaga.
⢠Jalan napas bagian atas setiap anak berkembang secara berbeda. Maka untuk melindungi dari risiko mendengkur, Moms bisa menyusuinya dalam durasi lebih lama untuk menjaga saluran napas Si Kecil. (Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)