Type Keyword(s) to Search
FAMILY & LIFESTYLE

Sulitnya Mengubah Kebiasaan Buruk

Sulitnya Mengubah Kebiasaan Buruk

Mungkin sudah sejak tahun lalu, atau bahkan 2 tahun yang lalu, Anda pernah mengucap janji  untuk memulai pola makan sehat. Namun, hingga saat ini, niat baik itu tak kunjung berhasil Anda terapkan pada pola hidup Anda. Pernahkah Anda berpikir mengapa sangat sulit untuk menghilangkan kebiasaan buruk?

 

Menurut para ahli, kebiasaan buruk begitu sulit untuk dihilangkan, karena hal itu telah tertanam di dalam benak kita. "Mengapa kebiasaan buruk selalu lebih kuat? Perlu perjuangan untuk melawan kebiasaan buruk tersebut. Sebagai makhluk, kita semua berpikiran bahwa sesuatu yang bertentangan itu lebih menyenangkan untuk saat ini dan sulit untuk diubah secara instan,” ungkap  Director of US National Institute on Drug Abuse, Dr. Nora Volkow.

 

Inilah sebabnya mengapa manusia sering kali lebih memilih kepuasan instan yang dihasilkan dari beberapa kebiasaan buruk, seperti alkohol atau rokok, tanpa melihat hasil jangka panjang dari kebiasaan makanan sehat atau keputusan berhenti merokok.

 

Otak menciptakan senyawa kimia untuk merasakan senang, yang disebut dopamin. Dopamin dilepaskan ketika kita mengalami kebahagiaan. Dalam kondisi ini, otak akan menciptakan perasaan yang sama terus-menerus, karena bersifat adiktif. Karenanya, setiap kali kita menyerah pada godaan, kebiasaan buruk akan berkembang lebih kuat dari sebelumnya.

 

Seorang psikolog asal Amerika Serikat, Loran Nordgren, mengatakan bahwa manusia juga cenderung meremehkan kemampuan mereka untuk mengatakan "tidak" kepada godaan. "Sebenarnya, masing-masing individu memiliki kontrol diri. Keyakinan ini dapat mereka tangani lebih dari yang mereka bisa," ungkap Nordgren.

 

Jangan putus asa! Ada beberapa metode yang dapat Anda gunakan untuk membantu menghilangkan kebiasaan tersebut. Dokter Volkow menyarankan untuk menciptakan rutinitas terhadap perilaku baru yang lebih baik, seperti olahraga. Mulailah melakukan olahraga setiap harinya. Hal ini akan membuat otak mengenali aktivitas baru tersebut sebagai kebiasaan, sehingga jika Anda tidak melakukannya, Anda akan merasa ada yang salah, aneh, dan asing. Jadi, kurangi ritual yang berhubungan dengan kebiasaan buruk Anda! (Aulia/DMO/Dok. M&B)