Jamu memang identik dengan kebiasaan masyarakat Indonesia. Terbuat dari bahan-bahan alami, jamu diklaim memiliki berbagai khasiat, mulai dari menambah nafsu makan, menjaga kebugaran tubuh, hingga meningkatkan stamina.
Jamu tidak hanya dikonsumsi orang biasa. Tidak sedikit ibu hamil yang memilih untuk minum jamu karena kandungan alaminya. Lantas benarkah jamu aman untuk wanita yang tengah mengandung?
Pada dasarnya, hampir semua bahan alami yang digunakan dalam pembuatan jamu aman dikonsumsi bumil. Masalahnya, saat ini banyak sekali beredar berbagai merek jamu dalam kemasan yang belum terdaftar ke dalam BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan), sehingga kita tidak tahu apakah jamu tersebut terbuat dari bahan berkualitas, tidak mengandung zat-zat beracun, serta punya efek samping atau tidak.
Mengonsumsi minuman yang mengandung zat-zat berbahaya tidak hanya bisa menimbulkan efek negatif bagi kesehatan bumil, tapi juga bisa memicu terjadinya pendarahan, kelahiran prematur, hingga gangguan kesehatan pada janin dalam kandungan.
Jika Moms ingin menjaga kebugaran dengan mengonsumsi jamu selama kehamilan, Anda disarankan untuk membeli jamu dengan merek yang sudah terkenal dan sudah terdaftar di BPOM. Dan guna menghindari pembelian produk palsu, Anda bisa mencari jamu tersebut di toko-toko atau apotek yang memang sudah tepercaya.
Selain itu, Moms bisa membuat minuman tradisional sendiri guna memastikan bahan-bahannya diproses sesuai dengan standar kesehatan. Akan tetapi, pastikan bahan-bahan yang digunakan juga aman untuk janin Anda. Menurut American Pregnancy, ada beberapa tanaman obat yang memang bermanfaat untuk kehamilan sehingga bisa Anda olah menjadi minuman jamu, antara lain:
- Daun raspberry. Tanaman ini mengandung zat besi dan diklaim bisa membantu menghilangkan mual serta menurunkan rasa sakit saat melahirkan.
- Daun peppermint. Jenis daun yang satu ini cukup ampuh untuk mengatasi rasa mual dan kembung pada ibu hamil.
- Jahe. Tumbuhan akar-akaran ini juga bisa membantu menghilangkan rasa mual.
Bahan yang Perlu Dibatasi
Di sisi lain, sejumlah tanaman perlu dihindari atau dibatasi konsumsinya oleh bumil karena bisa menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan. Jahe salah satunya.
Dalam jumlah sedikit, jahe memang merupakan salah satu tanaman yang bisa membantu menghilangkan mual pada ibu hamil. Selain itu, konsumsi minuman jahe bisa membuat tubuh menjadi lebih rileks, mengurangi nyeri selama kehamilan, dan mengurangi heartburn.
Baca juga: 7 Manfaat Jahe untuk Kesehatan Tubuh Ibu Hamil
Akan tetapi, konsumsi jahe dalam jumlah besar dan berlebihan dianggap bisa meningkatkan risiko cacat pada janin, bayi lahir dengan berat badan rendah, serta kelahiran prematur. Selain itu, jahe disinyalir bisa mengakibatkan terjadinya pendarahan pada bumil.
Sementara itu, wanita hamil yang pernah mengalami keguguran, pendarahan vagina, atau masalah pengentalan darah, juga disarankan untuk menghindari berbagai produk jahe.
Hal yang sama juga berlaku untuk kencur, fenugreek, dan rosemary. Meski bisa membantu menghilangkan stres selama masa kehamilan, kedua bahan tersebut termasuk kategori yang berbahaya bagi kehamilan dan berpotensi memicu terjadinya pendarahan apabila dikonsumsi terlalu sering atau secara berlebihan.
Karena itu, Moms disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum mengonsumsi jamu atau minuman tradisional di masa kehamilan. Jangan lupa, gunakan takaran sewajarnya dan tidak berlebihan guna menghindari efek samping negatif pada kehamilan Anda, Moms. (M&B/Wieta Rachmatia/SW/Foto: Freepik)