Sebanyak 1 dari 100 bayi lahir dengan tahi lalat. Tahi lalat ini merupakan salah satu tanda lahir yang dikenal dengan nama congenital nevi. Bentuknya beragam-- bisa datar atau menonjol, besar atau kecil, bulat atau lonjong, serta berbintik atau berwarna. Warna tahi lalat disebabkan oleh sel pigmen yang disebut dengan melanosit, sehingga tahi lalat dapat berwarna cokelat kemerahan, cokelat, ataupun hitam. Tidak ada yang tahu bagaimana tahi lalat dapat muncul. Tahi lalat ini bisa muncul di mana saja dan dalam jumlah yang banyak.
Dilansir melalui Babycenter, tahi lalat yang menempel di kulit Si Kecil dapat berkembang sampai usianya menginjak 20 tahun. Namun perlu diketahui, tahi lalat ini bisa muncul kapan saja, tak pandang usia. Biasanya, tahi lalat muncul dengan bentuk rata dan berbintik kecil, lalu seiring waktu akan membesar serta warnanya menjadi lebih gelap, karena paparan sinar matahari.
Sebenarnya Anda tidak perlu membuang tahi lalat yang terdapat pada kulit Si Kecil. Kendati demikian, jika Si Kecil merasa tidak nyaman, karena area tahi lalatnya berada di bagian kulit yang sering digosok, Anda bisa mengkonsultasikannya kepada dermatolog, apakah tahi lalat itu perlu dibuang atau tidak. (Sagar/DMO/Dok. M&B)