Type Keyword(s) to Search
FAMILY & LIFESTYLE

Kebiasaan yang Bisa Memperkuat Pernikahan Sebelum Punya Anak

Kebiasaan yang Bisa Memperkuat Pernikahan Sebelum Punya Anak

Kehadiran buah hati tentu merupakan hal yang sangat disyukuri bagi para pasangan yang telah menikah. Namun tak dipungkiri bahwa perubahan bisa terjadi pada pasangan suami istri setelah memiliki anak. Entah itu kurangnya perhatian pada pasangan karena lebih memperhatikan anak, atau hilang pula tradisi menghabiskan waktu berdua dengan pasangan.

Namun bila sebelumnya Moms dan Dads telah melakukan hal atau kebiasaan yang dilakukan berdua dengan suami untuk memperkuat hubungan dan pernikahan Anda berdua, rasanya Anda tak perlu khawatir bahwa rasa cinta pada pasangan akan memudar dan hubungan pernikahan Anda akan merenggang.

Nah, berikut beberapa kebiasaan yang bisa Anda dan pasangan terapkan untuk memperkuat hubungan pernikahan sebelum Si Kecil mewarnai kehidupan rumah tangga Anda.

1. Jadikan Kencan sebagai Kebiasaan

Kencan bagi setiap pasangan mungkin bisa dilakukan dengan cara yang berbeda-beda. Ada pasangan yang memilih untuk belanja kebutuhan rumah bersama, makan malam romantis, atau sekadar bercengkerama sambil membicarakan banyak hal dengan pasangan di sofa.

Apa pun itu, penting untuk Anda dan pasangan memiliki waktu berdua. Karena setelah memiliki anak, rasanya Moms dan Dads sudah tidak bisa bepergian sebebas sebelumnya untuk menghabiskan waktu berdua, apalagi ketika Si Kecil masih bayi.

2. Memahami Bahasa Cinta Pasangan

Setiap orang memiliki caranya sendiri untuk mencintai pasangan dan merasa dicintai oleh pasangannya. Hal ini bisa ditunjukkan dengan bahasa cinta seseorang pada pasangannya. Bahasa cinta sendiri terbagi atas pujian, pemberian hadiah, waktu, pelayanan, dan sentuhan. Sebagai pasangan suami istri, tentu penting bagi Anda untuk memahami bahasa cinta satu sama lain agar hubungan pernikahan juga semakin kuat.

3. Meminta Bantuan dengan Nyaman

Mungkin sebelum Anda punya anak, Anda terbiasa melakukan segala hal sendiri. Namun setelah memiliki anak rasanya ada hal yang tidak bisa Anda kerjakan sendiri dan butuh bantuan seseorang yaitu suami Anda. Karena kewajiban mengurus anak adalah tanggung jawab Anda berdua, maka tidak masalah bila sesekali meminta bantuannya.

4. Menangani Konflik dengan Baik dan Cepat Memaafkan

Mengurus anak tidaklah mudah dan terkadang bisa menimbulkan konflik dalam rumah tangga. Namun selama Moms dan Dads bisa mengatasi konflik dengan baik dengan berbagi pendapat serta mau mendengarkan pasangan Anda, tentu ini dapat menyelesaikan konflik lebih mudah dan memaafkan lebih cepat.

5. Terbuka Soal Keuangan Rumah Tangga

Tak sedikit biaya yang harus Anda keluarkan ketika memiliki anak. Maka saat Anda akan memiliki anak, Anda harus membicarakan pada pasangan kebutuhan apa yang paling dibutuhkan nanti dan sesuaikan dengan keuangan rumah tangga Anda.

6. Memelihara Binatang

Merawat binatang memang tidak sesulit ketika harus mengurus bayi. Namun bagi Anda yang belum memiliki anak, Anda bisa belajar cara mengurus anak dengan memelihara binatang peliharaan. Setidaknya Anda dan suami bisa mendapat pelajaran bagaimana cara berbagi tugas, berkompromi ketika harus membesarkan anak, dan mengutamakan kebutuhan orang lain dibandingkan kebutuhan Anda sendiri. Dari hal-hal tersebut juga bisa terbentuk kedekatan antara pasangan, dan lebih semangat ketika menyambut Si Kecil nanti.

7. Liburan Bersama

Setelah memiliki anak, sepertinya akan sulit bagi Anda dan pasangan untuk menyisihkan waktu buat berlibur bersama. Padahal berlibur bersama dapat mengeratkan hubungan pernikahan Anda. Dengan berlibur bersama, Anda dan pasangan bisa beradaptasi dengan situasi baru, berkomunikasi dengan baik, serta mengatasi konflik dan stres bersama. Selain itu, Anda juga bisa membuat kenangan indah bersama, yang bisa Anda ingat kembali ketika Anda dan pasangan mengalami hari-hari yang sulit.

Dengan melakukan kebiasaan tersebut di awal pernikahan Anda, tentu akan memudahkan Anda dan pasangan saat menjalani masa-masa sebagai orang tua, dan memberikan gambaran model pernikahan yang baik pada anak Anda kelak. (Vonda Nabilla/SW/Dok. Freepik)