Kehadiran anak di tengah keluarga memang menjadi dambaan setiap pasangan. Namun, meski sudah direncanakan dengan matang, kondisi keguguran pada calon ibu pun bisa terjadi. Hal ini tentu berat, terutama jika tidak adanya dukungan dari orang terdekat.
Maka dari itu, Dads sebagai sang suami dan yang selalu ada di sisi istri perlu memberikan dukungan penuh selama ia melewati fase pasca keguguran ini. Tentu tidak mudah, namun Anda bisa lakukan beberapa hal ini dengan tulus hingga Moms bisa kuat dan siap berusaha untuk memiliki buah hati kembali.
1. Kontrol diri
Saat keguguran terjadi, Dads juga pasti merasakan sedih karena kehilangan calon anak. Namun, ketahuilah bahwa rasa sedih dan kecewa tersebut perlu dikontrol demi membantu istri tetap kuat. Perlahan-lahan, coba terima situasi dan beranikan diri untuk berbicara dengan Moms agar dapat melewati masa-masa berat tersebut.
2. Beri 'waktu sendiri'
Apabila istri masih sulit diajak bicara, biarkan ia fokus pada dirinya sendiri. Namun, Anda tetap perlu mengawasinya untuk menjaga agar Moms tak sampai tenggelam dalam kesedihan yang mendalam. Sebisa mungkin biarkan istri berada pada kondisi ia sendirian dan menikmati waktunya selama fase penyembuhan luka, baik secara fisik maupun batin.
3. Hindari berwajah sedih
Salah satu cara memberikan dukungan istri pasca ia keguguran adalah dengan tetap berwajah tenang. Tak melulu harus tersenyum lebar, cukup beri senyum kecil namun tulus sebagai tanda bahwa Anda akan selalu ada untuknya. Menunjukkan raut wajah sedih nantinya hanya akan membuat istri merasa bersalah dan semakin sulit untuk lepas dari fase berat tersebut.
4. Dengarkan keluh kesahnya
Jika Moms sudah mulai membuka diri, beri kesempatan baginya untuk mengeluarkan semua keluh kesah yang dirasakan. Dads hanya cukup mendengarkan dengan seksama, sehingga istri akan merasa lebih tenang karena ada Anda yang selalu berada di sampingnya. Mungkin momen ini bisa membuat Dads merasa tak nyaman, tapi bertahanlah demi Moms untuk kembali kuat.
5. Jangan bandingkan atau memaksa
Dads juga harus bersabar untuk menanggapi ucapan istri. Jangan sampai Anda membandingkan Moms dengan ibu lain yang bisa memiliki kehamilan aman hingga bayi lahir sehat. Jangan juga paksakan keadaan istri untuk langsung merencanakan kehamilan berikutnya dengan jangka waktu singkat. Begitu juga jika Moms yang mau merencanakannya dahulu, maka jelaskan bahwa pasca keguguran, ada baiknya menunda kehamilan sampai tubuh siap untuk mengandung bayi kembali.
6. Jaga kemesraan
Pada fase pasca keguguran, Moms dan Dads mungkin tidak bertengkar, namun sulit untuk berbicara satu sama lain. Maka, ada baiknya Dads untuk memulai gerakan saling berbicara untuk pertama kali. Bangun kedekatan lagi dengan istri, bahkan sampai bisa bercinta kembali. Kemesraan yang terjaga ini bisa menjadi kekuatan utama untuk mempersiapkan diri Anda dan istri pada kehamilan berikutnya.
7. Konsultasi dengan ahli
Apabila istri terlalu larut dalam kesedihan pasca keguguran, ada baiknya Dads sampaikan ke ahli seperti psikiater atau psikolog. Bantuan dari mereka akan mampu membuat Moms kembali siap menjalani perannya kembali sebagai istri dan calon ibu nantinya.
Jadi, tetap semangat dan kuat untuk sang istri serta calon Si Kecil ya, Dads! (Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)
- Tag:
- keluarga
- keguguran
- suami istri