Moms, apa destinasi wisata favorit Anda? Ke pegunungan yang sejuk, atau justru menikmati air dan sinar matahari di pantai?
Jika Anda penggemar wisata pantai atau berenang, jangan lupa mengoleskan pelindung untuk kulit agar terhindar dari efek negatif sinar matahari, seperti kulit terbakar, penuaan dini, hingga kanker kulit. Lantas mana yang lebih baik untuk dipakai untuk melindungi kulit Anda, sunscreen atau sunblock? Perlu diketahui, sunscreen dan sunblock merupakan dua produk yang berbeda, lho. Yuk, ketahui bedanya sebelum Anda memutuskan untuk membelinya!
Sunscreen
Sunscreen atau tabir surya adalah losion cair kimiawi yang bertindak sebagai penyaring sinar matahari. Losion sunscreen masuk ke dalam kulit dan akan menyerap radiasi ultraviolet (UV) sebelum mencapai lapisan kulit Anda dan merusaknya.
Meski sudah mengaplikasikan sunscreen, tetap akan ada sebagian sinar matahari yang terserap oleh tubuh. Jadi, sunscreen berfungsi untuk meminimalisasi efek radiasi UV. Tekstur sunscreen lebih tipis dan akan tak kasat mata saat diaplikasikan.
Sunblock
Sunblock mengandung mineral seperti zinc oxide atau titanium dioxide yang membangun lapisan di atas kulit, berfungsi sebagai dinding penghalang kulit dari sinar matahari. Tekstur losion sunblock lebih kental, berwarna putih susu, dan dapat terlihat jelas oleh mata. Sunblock adalah rekomendasi perlindungan terbaik jika Anda melakukan aktivitas yang cukup lama di bawah sinar matahari, seperti berenang atau bermain di pantai.
Tingkat SPF
Sesungguhnya, kedua produk tersebut memiliki fungsi yang hampir sama, yaitu melindungi kulit Anda, tapi dengan cara yang berbeda. Jadi tak masalah, jika Anda mau menggunakan sunscreen atau sunblock, yang terpenting adalah memastikan kandungan SPF dalam produk losion pelindung dari sinar matahari tersebut.
Jika Anda perhatikan, di luar kemasan losion pelindung kulit terdapat tulisan SPF yang merupakan singkatan dari Sun Protection Factor. SPF dalam sebuah produk pelindung matahari akan memberitahu Anda sebaik apa produk tersebut dalam melindungi kulit Anda dari sengatan sinar matahari.
Angka SPF adalah penentu durasi Anda dapat berada di bawah sinar matahari tanpa terbakar saat menggunakan produk tersebut. Jika biasanya Anda membutuhkan waktu sekitar 15 menit sampai kulit Anda mulai terbakar matahari tanpa dilindungi apa pun, dan Anda menggunakan produk dengan SPF 10, maka produk itu akan memperpanjang waktu Anda hingga 10 kali lipat lebih lama sebelum kulit Anda terbakar. Atau dalam hitungan, 15 x 10 menit = 150 menit atau 2,5 jam.
Semakin tinggi angka SPF tidak mengindikasikan seberapa kuat perlindungan yang disediakan oleh produk tersebut. SPF10 melindungi Anda dari terik matahari sama baiknya dengan SPF15 atau SPF50. Namun semakin rendah SPF, maka Anda perlu lebih sering mengaplikasikan losion selama masih beraktivitas di bawah terik matahari. Sementara itu, SPF yang tinggi juga mampu memberikan perlindungan yang lebih baik dari risiko kerusakan kulit jangka panjang, seperti kanker kulit.
Para ahli merekomendasikan untuk menggunakan pelindung matahari yang memiliki fitur tahan air dengan jangkauan SPF30 hingga 60. Pastikan pula, produk yang Anda gunakan mengandung komposisi penangkal UVA seperti zinc oxide, titanium dioxide, avobenzone, ecamsule, dan oxybenzone. (Wieta Rachmatia/SW/Dok. Freepik)